6 Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia, baik untuk keperluan pangan, kosmetik, maupun industri. Minyak ini dihasilkan dari buah kelapa sawit (Elaeis guineensis) yang melalui serangkaian proses pengolahan untuk menghasilkan produk minyak yang siap digunakan. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang proses pembuatan minyak kelapa sawit, mulai dari pemanenan buah kelapa sawit hingga pengolahan akhir yang menghasilkan minyak yang dapat dikonsumsi atau digunakan dalam berbagai industri.
1. Pemanenan Buah Kelapa Sawit
Proses pembuatan minyak kelapa sawit dimulai dengan pemanenan buah kelapa sawit yang sudah matang. Buah kelapa sawit tumbuh dalam tandan yang terdiri dari ratusan hingga ribuan buah kecil berwarna merah atau oranye, yang masing-masing mengandung minyak. Pemanenan dilakukan dengan memotong tandan buah kelapa sawit dari pohon menggunakan alat khusus. Setelah dipanen, tandan buah kelapa sawit segera dibawa ke pabrik pengolahan untuk menghindari penurunan kualitas minyak yang ada dalam daging buah (mesokarp).
2. Pengolahan Awal (Sterilisasi)
Setelah tandan buah kelapa sawit sampai di pabrik, langkah pertama dalam proses pengolahan adalah sterilisasi. Proses ini dilakukan untuk menghentikan proses pembusukan buah dan mempermudah pemisahan buah dari tandannya. Tandan buah kelapa sawit dimasukkan ke dalam kereta sterilisasi dan kemudian dipanaskan dengan uap air panas pada suhu sekitar 140-145°C selama 90-120 menit.
Sterilisasi memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
- Menghentikan aktivitas enzim dalam buah yang dapat menyebabkan pembusukan.
- Mempermudah pemisahan buah dari tandannya.
- Membantu memecah sel-sel dalam daging buah untuk mempermudah pengambilan minyak.
3. Pemecahan Tandan (Threshing)
Setelah proses sterilisasi, langkah berikutnya adalah pemecahan tandan (threshing). Pada tahap ini, buah sawit yang telah dipanaskan dipisahkan dari tandannya menggunakan mesin pemisah (threshing machine). Buah yang terpisah dari tandan akan dibawa ke tahap berikutnya untuk diekstraksi minyaknya, sementara tandan yang terpisah akan dibuang atau digunakan sebagai bahan bakar untuk proses pemanasan di pabrik.
4. Penggilingan (Milling) dan Ekstraksi Minyak
Selanjutnya, buah kelapa sawit yang sudah terpisah dari tandan diproses lebih lanjut melalui penggilingan untuk mengekstraksi minyak. Penggilingan dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mengeluarkan minyak dari daging buah atau mesokarp.
a. Penggilingan Pertama (Pressing)
Pada tahap ini, buah kelapa sawit yang sudah dipisahkan dari tandannya akan dihancurkan dan ditekan menggunakan mesin pemeras (screw press) untuk mengeluarkan minyak yang terkandung dalam daging buah. Hasil dari proses ini adalah minyak crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah, yang masih mengandung air, kotoran, dan kotoran padat lainnya. Selain minyak, proses ini juga menghasilkan ampas buah sawit (mesokarp), yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau pakan ternak.
b. Ekstraksi Minyak dari Ampas
Untuk meningkatkan hasil minyak, ampas buah yang tertinggal setelah penggilingan pertama akan diproses lebih lanjut. Salah satu metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi pelarut (solvent extraction) dengan menggunakan pelarut seperti heksana. Metode ini dapat mengekstraksi minyak lebih banyak dari ampas yang telah diperas.
5. Pemurnian Minyak (Refining)
Minyak crude palm oil (CPO) yang diperoleh dari proses pemerasan masih mengandung berbagai kotoran, seperti air, asam lemak bebas, dan pigmen yang menyebabkan minyak berwarna merah kekuningan. Oleh karena itu, pemurnian minyak kelapa sawit diperlukan untuk menghasilkan minyak yang bersih dan layak untuk konsumsi atau digunakan dalam industri.
Proses pemurnian ini terdiri dari beberapa tahapan utama:
a. Degumming
Pada tahap ini, kotoran berupa fosfolipid (gum) yang ada dalam minyak CPO dihilangkan dengan menambahkan air panas atau asam. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas minyak serta mengurangi kandungan air dan bahan pengotor lainnya.
b. Netralisasi
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang ada dalam minyak kelapa sawit. Minyak akan dicampur dengan larutan alkali (biasanya natrium hidroksida) untuk mengikat asam lemak bebas dan membentuk sabun yang dapat dipisahkan. Proses ini juga mengurangi bau yang tidak diinginkan dalam minyak.
c. Pemutihan (Bleaching)
Minyak yang telah dinetralisasi kemudian diproses dengan penyaringan menggunakan adsorben seperti tanah diatom atau karbon aktif untuk menghilangkan pigmen, termasuk warna merah dari karoten. Proses ini membuat minyak menjadi lebih jernih dan lebih cocok untuk berbagai aplikasi.
d. Deodorisasi
Pada tahap ini, minyak yang sudah diputihkan akan dipanaskan pada suhu tinggi (hingga 200°C) dalam ruang hampa udara untuk menghilangkan bau yang tidak sedap. Proses ini juga membantu mengurangi senyawa volatil yang dapat memengaruhi kualitas rasa minyak.
6. Penyimpanan dan Pengemasan
Setelah melewati proses pemurnian, minyak kelapa sawit yang sudah bersih akan disimpan dalam tangki penyimpanan yang tertutup untuk menjaga kualitasnya. Kemudian, minyak ini akan dikemas dalam wadah yang sesuai untuk dipasarkan atau didistribusikan, baik dalam bentuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) maupun minyak yang telah dimurnikan dan siap digunakan dalam berbagai produk industri atau makanan.
Penggunaan Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit yang telah diproses dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, di antaranya:
- Makanan: Minyak kelapa sawit banyak digunakan dalam industri makanan sebagai minyak goreng, bahan baku margarin, mentega, dan produk makanan olahan lainnya.
- Industri non-pangan: Minyak kelapa sawit juga digunakan dalam industri kosmetik, sabun, deterjen, dan biodiesel.
- Produk turunan: Selain minyak mentah, produk sampingan dari pengolahan kelapa sawit, seperti kernel oil (minyak inti sawit), juga digunakan dalam berbagai produk, seperti kosmetik dan pangan.
Kesimpulan
Proses pembuatan minyak kelapa sawit melibatkan serangkaian tahapan mulai dari pemanenan buah kelapa sawit, sterilisasi, pemisahan buah dari tandannya, ekstraksi minyak, pemurnian, hingga pengemasan untuk konsumsi atau aplikasi industri. Keberhasilan dalam setiap tahap produksi sangat penting untuk menghasilkan minyak kelapa sawit berkualitas tinggi. Dengan banyaknya permintaan global, minyak kelapa sawit menjadi salah satu komoditas yang sangat penting dalam perekonomian dunia, terutama untuk keperluan pangan dan industri.