Etnosentrisme: Kecenderungan Menganggap Cara Hidup Sendiri sebagai Dasar Penilaian terhadap Cara Hidup Orang Lain dan Kaitannya dengan Ketimpangan Sosial

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan yang merasa cara hidup, nilai, dan norma dari kelompok budaya kita sendiri adalah pusat penilaian atau standar penilaian terhadap cara hidup, nilai, dan norma kelompok budaya lain. Etnosentrisme ini biasa terjadi dalam masyarakat multikultural yang mana terdapat beragam budaya dan etnis yang berbeda-beda. Dalam perspektif ini, budaya atau etnis sendiri seringkali dianggap superior atau lebih baik dibandingkan budaya atau etnis lain. Sayangnya, etnosentrisme ini kerap kali menimbulkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah ketimpangan sosial.

Baca Juga :   Apa Kebijakan yang Harus Dilakukan Ketika Menemukan Indikator yang Belum Tercapai pada Rapor Pendidikan?

Etnosentrisme dan Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan dalam hal akses dan distribusi sumber daya di masyarakat yang umumnya ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antara yang kaya dan miskin, kuat dan lemah, mayoritas dan minoritas. Hal ini secara langsung dapat dihubungkan dengan etnosentrisme.

Ketika etnosentrisme terjadi, individu atau kelompok yang memiliki kecenderungan etnosentris cenderung melakukan pengekangan terhadap individu atau kelompok lain yang berbeda dari dirinya sendiri. Pengekangan ini bisa berupa pengekangan sumber daya, hak, dan kesempatan. Dengan demikian, etnosentrisme bisa menjadi sumber dari ketimpangan sosial.

Baca Juga :   Berlakunya UUD Tahun 1945 Mulai pada Tanggal 5 Juli 1959 Hingga 11 Maret 1966 Dinamakan Periode Apa?

Contohnya, dalam suatu negara dengan beragam etnis dan budaya, bisa jadi etnis mayoritas menganggap dirinya lebih unggul dan berhak mendapatkan sumber daya atau fasilitas lebih banyak dibanding etnis minoritas. Jika keadaan ini berlangsung lama dan tidak ada upaya untuk mengatasinya, maka akan timbul ketimpangan sosial dimana etnis minoritas menjadi korban dari etnosentrisme etnis mayoritas.

Baca Juga :   Sebuah Aquarium Berbentuk Balok dengan Ukuran Panjang 80 cm, Lebar 50 cm, dan Tinggi 60 cm diisi Air Sampai Penuh, Air didalam Aquarium Tersebut Kemudian Diambil hingga Tinggi Air Menjadi 20 cm, Berapa Besar Perubahan Volume Air di Aquarium Tersebut?

Menyikapi Etnosentrisme dan Menanggulangi Ketimpangan Sosial

Dalam menghadapi etnosentrisme yang berpotensi menjadi sumber ketimpangan sosial, diperlukan pendekatan yang berorientasi pada toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Selain itu, pemerintah juga harus turut serta dalam memberikan kesempatan yang sama bagi tiap individu atau kelompok, tanpa memandang etnis atau budaya mereka.

Selain itu, edukasi juga perlu diterapkan dalam masyarakat untuk membangun pemahaman bahwa setiap etnis atau budaya memiliki keunikan dan keberhargaan tersendiri. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik, diharapkan etnosentrisme dapat berkurang dan menciptakan masyarakat yang harmonis dan seimbang dalam hal distribusi dan akses sumber daya.

Baca Juga :   Jika Anda Bisa Kembali ke Masa di Mana Anda Menjadi Murid di Bangku Sekolah, Siapa Guru yang Ingin Anda Belajar Dengannya?

Dengan demikian, untuk mewujudkan keadilan sosial dan mengatasi ketimpangan sosial, kita harus menumbuhkan sikap saling menghargai dan mengakui keberagaman budaya dalam masyarakat tanpa adanya pandangan yang bias.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait