Profil Mohammad Riza Chalid: Saudagar Minyak yang Kontroversial

Siapa riza chalid? Mohammad Riza Chalid, yang juga dikenal dengan nama Reza Chalid, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang terlibat dalam berbagai sektor usaha.

Lahir pada tahun 1960, Riza dikenal sebagai seorang figur yang dominan dalam industri minyak dan gas Indonesia. Ia memiliki jaringan bisnis yang luas, termasuk di sektor ritel mode, kebun sawit, jus, dan minyak bumi.

Namun, Riza lebih dikenal sebagai seorang pengusaha yang berperan besar dalam bisnis minyak, dan karenanya dijuluki “Saudagar Minyak” atau “The Gasoline Godfather” karena dominasi bisnis impor minyak yang dilakukan melalui Petral, perusahaan milik Pertamina yang berbasis di Singapura.

Selengkapnya Profil Mohammad Riza Chalid bisa dibaca di situs https://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Riza_Chalid

Bisnis Minyak dan Keberhasilan Finansial

Riza Chalid dianggap sebagai salah satu figur paling berpengaruh dalam bisnis minyak di Indonesia. Melalui Petral, ia terlibat dalam pengelolaan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM), yang seringkali dikritik karena harga yang tidak kompetitif.

Bisnisnya diperkirakan menghasilkan nilai mencapai 30 miliar USD per tahun, menjadikannya salah satu tokoh dengan kekayaan yang sangat besar di Indonesia. Dalam daftar 150 orang terkaya versi Globe Asia, Riza Chalid menduduki peringkat ke-88 dengan total kekayaan sekitar 415 juta dolar AS.

Kehidupan Pribadi Riza Chalid

Riza Chalid adalah anak dari pasangan Chalid bin Abdat dan Siti Hindun binti Ali Alkatiri. Riza menikah dengan Roestriana Adrianti, yang lebih dikenal dengan nama Uchu Riza, pada tahun 1985.

Mereka memiliki dua anak: Muhammad Kerry Adrianto, yang lahir pada tahun 1985, dan Kenesa Ilona Rina, yang lahir pada tahun 1989. Pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada tahun 2012. Selama menikah, Riza dan Uchu sering menghabiskan waktu bersama di luar negeri, bahkan anak-anak mereka bersekolah di Singapura pada tahun 1998 akibat situasi politik yang kurang stabil di Indonesia saat itu.

Selain itu, Uchu Riza dikenal sebagai pendiri dan kepala sekolah di Sekolah Al Jabr yang terletak di Pondok Labu, Jakarta, serta mendirikan Kidzania di Indonesia pada tahun 2007 bersama suaminya.

Anak pertama mereka, Kerry Adrianto, diketahui terlibat dalam bisnis sebagai komisaris di PT. Orbit Terminal Merak yang terkait dengan bisnis perminyakan, yang semakin mempertegas keterlibatan keluarga Chalid dalam dunia bisnis minyak Indonesia.

Bisnis dan Kontroversi

Riza Chalid juga dikenal memiliki sejumlah perusahaan besar, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum yang berbasis di Singapura. Perusahaan-perusahaan ini terdaftar di Kepulauan Virgin, yang dikenal sebagai surga pajak bagi orang-orang kaya. Kontroversi muncul ketika Riza disebut-sebut memiliki pengaruh dalam kasus yang melibatkan Setya Novanto, mantan Ketua DPR RI, dalam kontroversi terkait perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang emas besar di Papua.

Selain itu, Riza Chalid juga dikaitkan dengan sejumlah aktivitas politik di Indonesia. Ia diduga menjadi salah satu pendukung utama dalam kampanye calon presiden Prabowo Subianto pada pemilu 2014, termasuk pembiayaan tabloid Obor Rakyat yang kontroversial serta penyediaan markas tim sukses Prabowo. Riza juga disebut-sebut mendukung kampanye pencalonan presiden Anies Baswedan dengan menyumbangkan pesawat pribadi miliknya.

Pada tahun 2015, Riza melaporkan sebuah akun Twitter palsu yang menyebarkan informasi tidak benar tentang dirinya. Kontroversi ini semakin memanaskan citra publik Riza yang sudah dikenal sebagai sosok yang kontroversial di dunia bisnis dan politik Indonesia.

Keterlibatan dalam Bisnis Pertamina

Riza Chalid juga memiliki hubungan erat dengan Pertamina, perusahaan minyak negara Indonesia. Melalui perusahaan-perusahaan yang dimilikinya, ia turut terlibat dalam bisnis yang berhubungan dengan perdagangan minyak dan gas bumi, yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Indonesia. Pada 2025, Kejaksaan Agung menetapkan direksi Pertamina Patra Niaga sebagai tersangka korupsi, dan diketahui bahwa Riza Chalid memiliki kaitan dengan perusahaan ini melalui anaknya yang juga terjerat dalam kasus tersebut.

Warisan dan Pengaruh

Meskipun banyak kontroversi yang menyelimuti perjalanan kariernya, Riza Chalid tetap menjadi salah satu figur yang tidak bisa diabaikan dalam dunia bisnis Indonesia, khususnya dalam industri minyak. Kekuasaannya dalam bisnis minyak dan gas memberikan pengaruh besar di pasar energi Indonesia, dan meskipun terlibat dalam banyak perdebatan publik, ia tetap mempertahankan kekayaannya yang besar dan pengaruh politiknya.

Kehidupan pribadi Riza Chalid yang penuh perjalanan mewah bersama keluarganya di berbagai negara dan kontribusinya dalam pendidikan melalui pendirian sekolah dan investasi di dunia hiburan seperti Kidzania, menambah dimensi lain dalam profilnya. Meskipun sudah banyak kontroversi yang melibatkan dirinya, Riza tetap menjadi tokoh penting di Indonesia yang terus dikenang karena pengaruh besar yang dimilikinya dalam dunia bisnis dan politik.