Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menyisakan kenangan pahit bagi Timnas Indonesia, terutama dalam pertandingan kontra Bahrain. Pada laga yang berlangsung di Bahrain, Indonesia sempat memimpin 2-1 hingga menit-menit akhir, namun sebuah insiden kontroversial mengubah jalannya pertandingan.
Pada laga ketiga Grup C tersebut, Indonesia berada di ambang kemenangan hingga wasit Ahmed Al Kaf memberikan tambahan waktu enam menit. Namun, yang menjadi sorotan adalah bagaimana pertandingan berlanjut hingga menit 90+9′, saat Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan di menit 90+8′. Hasil imbang 2-2 ini memicu kekecewaan besar di kalangan suporter Timnas Indonesia.
Kemarahan para penggemar muncul di media sosial, termasuk di akun Instagram Timnas Indonesia, yang menggambarkan betapa sulitnya menerima keputusan tersebut. Bagi banyak pendukung, insiden ini menunjukkan ketidakadilan, dan mereka berharap ini bisa menjadi pembelajaran untuk tim dalam laga-laga selanjutnya.
Kejadian tersebut tetap membekas di ingatan penggemar, yang berharap Indonesia bisa membalas dendam pada pertemuan mendatang. Timnas Indonesia akan kembali berjuang pada Maret 2025, dengan dua laga penting: melawan Australia di Sydney National Stadium pada 20 Maret dan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 25 Maret. Meskipun pertandingan melawan Australia tak kalah penting, laga melawan Bahrain sangat dinanti sebagai ajang untuk membayar kekecewaan.
Suporter optimistis Timnas Indonesia bisa menunjukkan performa terbaik di kandang, dan mereka berharap atmosfer di SUGBK akan memberikan semangat tambahan bagi skuad asuhan Dragan Talajic. Kemenangan dalam laga tersebut menjadi langkah besar untuk terus menjaga harapan lolos ke Piala Dunia 2026.
Insiden 99 menit melawan Bahrain menjadi pengingat bagi Indonesia untuk tetap fokus dan tidak lengah di menit-menit akhir. Dengan dukungan penuh dari suporter, Timnas Indonesia diharapkan bisa meraih hasil yang berbeda kali ini dan membuktikan bahwa mereka siap untuk mencapai impian besar mereka menuju Piala Dunia 2026.
