Kritik Dilakukan untuk Pengujian Kebenaran Materi Ataupun Isi dari Sumber Sejarah yang Terkumpul dan Akan Digunakan Dalam Penyusunan Sejarah: Kritik Terdiri Atas Kritik Apa Saja?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sejarah adalah narasi dari masa lalu yang dijadikan sebagai bahan pelajaran di masa kini dan masa depan. Sejarah merupakan konstruksi manusia, yang dihasilkan melalui penafsiran dan interpretasi terhadap materi atau sumber sejarah. Oleh karena itu, proses kritik atau pengecekan kebenaran menjadi sangat penting dalam penyusunan sejarah. Namun, kritik apa saja yang ada dalam penyusunan sejarah?

Baca Juga :   Apakah Boleh Puasa Senin Kamis Digabung Dengan Puasa Ganti?

Kritik Eksternal

Sebagai langkah awal dalam kritik sejarah, kritik eksternal fokus pada pengecekan autentisitas fisik dari sumber sejarah tersebut. Ini mencakup pemeriksaan waktu dan tempat pembuatan dokumen, jenis bahan yang digunakan, pengecekan tanda tangan, dan berbagai aspek fisik lainnya. Tujuan dari kritik eksternal adalah untuk memastikan bahwa sumber sejarah tersebut benar-benar berasal dari waktu dan tempat yang diklaim.

Baca Juga :   Tindakan Memantau Kinerja atau Tindakan Membandingkan Hasil-Hasil dengan Tujuan, serta Tindakan Mengadakan Perbaikan, Proses Pengumpulan dan Penafsiran Umpan Balik Kinerja sebagai Dasar Tindakan Konstruktif dan Perbaikan-Perbaikan Bila Dipandang Perlu, Merupakan Pengertian dari Fungsi Manajemen Apa?

Kritik Internal

Setelah autentisitas fisik dari sumber sejarah terkonfirmasi, langkah selanjutnya adalah melakukan kritik internal. Pada tahap ini, sejarawan akan memeriksa isi dari sumber sejarah tersebut, termasuk bahasa yang digunakan, gaya penulisan, konten, konteks, dan berbagai aspek lainnya. Kritik internal bertujuan untuk memastikan bahwa sumber sejarah tersebut dapat dipercaya dan akurat dalam menjelaskan peristiwa yang diklaim.

Baca Juga :   Individu yang Memanfaatkan TI untuk Membangun Komunitas, Bekerja dan Berekreasi Disebut…

Kritik Interpretatif

Kritik interpretatif adalah langkah ahir dalam proses kritik sejarah. Pada tahap ini, sejarawan akan menginterpretasikan apa yang telah ditulis dalam sumber sejarah berdasarkan pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri tentang konteks historis. Tujuan dari kritik interpretatif adalah untuk menciptakan perwakilan sejarah yang lebih lengkap dan akurat tentang peristiwa masa lalu.

Baca Juga :   Rak Piring Wastafel 2 Susun Baja Anti Karat – Rak Dapur Serbaguna

Dalam penyusunan sejarah, proses kritik ini memegang peranan yang sangat penting. Tanpa proses kritik ini, representasi sejarah yang kita miliki dapat saja dipenuhi dengan kesalahan, manipulasi, dan pengetahuan yang tidak akurat. Sebagai penafsir masa lalu, sejarawan memiliki tanggung jawab untuk melakukan kritik sejarah, agar representasi sejarah yang dihasilkan dapat menjadi pelajaran yang berharga untuk generasi masa depan.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait