Paman Rasulullah yang Masuk Islam Menjelang Peristiwa Fathu Makkah Adalah

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Fathu Makkah adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, saat Rasulullah dan para pengikutnya menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah. Peristiwa ini memberikan dampak besar bagi penyebaran Islam saat itu, termasuk beberapa orang yang akhirnya memutuskan untuk memeluk agama tersebut. Salah satunya adalah paman Rasulullah sendiri, yang memeluk Islam menjelang peristiwa Fathu Makkah. Namun, siapakah paman Rasulullah tersebut?

Baca Juga :   Ikan Bandeng Termasuk Kedalam Jenis Ikan Herbivora Karena Mengkonsumsi

Paman Rasulullah yang masuk Islam menjelang peristiwa Fathu Makkah adalah Al-Abbas bin Abdul Muthalib. Dia adalah paman dari Rasulullah SAW sekaligus juga pendukung kuat baginda. Al-Abbas merupakan salah satu anggota suku Quraisy yang secara sepihak memihak kepada Nabi Muhammad, terutama saat perang terjadi.

Al-Abbas adalah saudara laki-laki dari Abdullah, yang merupakan ayah Rasulullah. Mereka berdua adalah putra dari Abdul Muthalib. Al-Abbas juga memiliki peran penting dalam peristiwa Fathu Makkah.

Baca Juga :   Ideologi Marxisme dan Lenin Lebih Menekankan Pada Perubahan Sosial

Pemelukan Islam oleh Al-Abbas

Meski dalam sejarah disebutkan bahwa Al-Abbas menerima Islam pada saat Fathu Makkah, namun ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Al-Abbas sudah berkenan pada ajaran Islam jauh sebelum peristiwa tersebut. Seringkali, dia memberikan nasihat dan bantuan kepada Nabi Muhammad tanpa diketahui oleh suku Quraisy.

Pada saat terjadinya perang Badr, Al-Abbas memihak kepada Nabi Muhammad, meski belum secara resmi memeluk Islam. Dia kemudian berperan dalam mencapai kesepakatan damai sebelum peristiwa Fathu Makkah dan secara resmi menerima Islam tepat sebelum peristiwa tersebut.

Baca Juga :   Bagaimana Penerapan Pelayanan Prima dengan Sikap Profesional?

Peranan Al-Abbas dalam Fathu Makkah

Ketika Fathu Makkah terjadi, Al-Abbas memiliki peran penting. Ia memimpin rombongan keluarga Nabi Muhammad untuk maju ke Makkah dan mengambil alih tanpa adanya pertumpahan darah. Setelah Makkah ditaklukkan, Nabi Muhammad memerintahkan agar seluruh warga Makkah dimaafkan, termasuk mereka yang pernah memusuhi dan mendzalimi beliau dan kaum Muslimin. Tindakan pengampunan ini pada akhirnya memperkuat penyebaran ajaran Islam.

Baca Juga :   Berapa Poin yang Didapat oleh Tim jika Ada Pemain Memasukkan Bola dari Luar Setengah Lingkaran Lapangan?

Dalam sejarah Islam yang dicatat, Al-Abbas memegang peran penting dan menjadi contoh bagi umat Muslim. Walau dalam kondisi sulit, ia tetap setia mendukung keponakannya, Nabi Muhammad SAW, dan turut serta dalam penyebaran Islam. Pemelukan Islam oleh Al-Abbas menjelang Fathu Makkah menjadi bukti akan kebesaran dan kebaikan ajaran Islam, yang mampu menarik hati mereka yang awalnya memilih untuk menentangnya.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait