Perjanjian Antara Individu dan Wadah atau Negara untuk Memberi Kewenangan atau Mandat kepada Negara Berdasarkan Konstitusi atau UUD Disebut….

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Perjanjian khusus ini disebut “kontrak sosial” atau “perjanjian sosial”. Berikut ini adalah artikel yang semoga dapat membantu memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai hal tersebut.

Kontrak sosial bukanlah perjanjian dalam pengertian yang biasa kita kenal. Tidak ada tanda tangan yang terlibat, tidak ada dokumen yang disimpan sebagai bukti, dan tidak ada yurisdiksi hukum yang mengawasinya secara formal. Meskipun demikian, kontrak sosial ini membentuk dasar dari apa yang kita sebut sebagai negara dan urutan hukum atau keadilan.

Baca Juga :   Apa yang akan terjadi jika si miskin tidak jujur menyampaikan kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya kali pertama dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?

Pengertian Kontrak Sosial

Kontrak sosial adalah teori yang merujuk kepada perjanjian tidak tertulis antara individu dan negara. Dalam perjanjian ini, individu sepakat untuk menyerahkan sebagian dari kebebasan mereka dan tunduk pada wewenang atau autoritas negara. Sebagai gantinya, mereka menerima perlindungan dan jaminan atas hak-hak asasi mereka.

Teori kontrak sosial sangat berpengaruh dalam pemikiran politik dan sosial. Filsuf seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau memainkan peran penting dalam pengembangan teori ini.

Baca Juga :   Pada Benda yang Memiliki Massa 4 kg Bekerja Gaya Sebesar 8 Newton, Percepatan yang Dialami Benda Tersebut Adalah….

Sejarah Kontrak Sosial

Thomas Hobbes (1588-1679) adalah filsuf Inggris yang pertama kali merumuskan konsep kontrak sosial dalam bukunya, Leviathan. Menurut Hobbes, manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan memusuhi satu sama lain dalam mencari kepuasan atas kepentingan individunya. Untuk menghindari pertikaian dan memastikan keberlangsungan masyarakat, manusia harus membatasi kebebasannya sebagian dalam bentuk kontrak sosial.

Baca Juga :   Jika Dibakar, Semua Benda akan Mengalami Perubahan, Terutama Warna, yaitu Berubah Warna Menjadi

John Locke (1632-1704) memiliki pandangan berbeda. Locke percaya bahwa perjanjian tersebut memiliki tujuan untuk melindungi hak sipil seperti hak kehidupan, kebebasan, dan hak milik pribadi. Ketidakmampuan negara dalam melindungi hak ini dapat dianggap sebagai pelanggaran kontrak sosial dan memberikan legitimasi bagi revolusi.

Sementara itu, Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) menekankan bahwa kontrak sosial harus membentuk hak sejati dari ‘kedaulatan rakyat’ dimana individu bebas secara total dan merdeka, tetapi lebih kepada komunitas.

Baca Juga :   Varanus Komodoensis: Nama Ilmiah Dari Komodo dan Pengaruh Kata ‘Komodoensis’ pada Takson

Kesimpulan

Gagasan kontrak sosial berperan penting dalam membentuk pemikiran politik modern. Meskipun terdapat banyak variasi dalam teori ini, ide pentingnya yaitu perjanjian tidak tertulis antara individu dan negara yang menyerahkan sebagian dari kebebasan mereka demi perlindungan hak asasi dari pemerintah, tetap menjadi fondasi dalam sistem hukum dan politik kita. Hal ini mencerminkan bahwa setiap keputusan politik dan langkah hukum pada dasarnya adalah hasil perjanjian kolektif kita sebagai masyarakat.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait