Penumpukan Zat Besi dalam Tubuh pada Penderita Thalassemia Bisa Menyebabkan Gagal Jantung, Pembengkakkan Hati dan Limpa

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Thalassemia adalah suatu gangguan darah genetik yang serius, yang menghasilkan kurangnya protein hemoglobin, bagian penting dari sel darah merah. Spesifiknya, ini dapat terjadi karena kegagalan tubuh dalam memproduksi jumlah hemoglobin yang cukup, yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Salah satu komplikasi yang bisa terjadi dalam thalassemia adalah penumpukan zat besi dalam tubuh. Komplikasi ini bisa menyebabkan serangkaian masalah kesehatan serius, termasuk gagal jantung dan pembengkakkan hati dan limpa.

Baca Juga :   Aluminium dan Platina Didekatkan dengan Magnet Akan Tertarik Secara Lemah, Keduanya Tergolong Benda Apa?

Penumpukan Zat Besi pada Penderita Thalassemia

Pada penderita thalassemia, penumpukan zat besi biasanya disebabkan oleh pengobatan transfusi darah yang diperlukan untuk mengelola penyakit. Selama transfusi, penderita menerima sel darah merah tambahan, yang mengandung zat besi. Sayangnya, tubuh manusia tidak memiliki cara alami untuk menghilangkan zat besi berlebih. Oleh karena itu, transfusi darah yang diulang-ulang dapat menyebabkan penumpukan zat besi yang signifikan.

Baca Juga :   Pokok Pikiran Keadilan Sosial dan Sikap Positif yang Ditampilkan

Dampak Penumpukan Zat Besi pada Organ Tubuh

Penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh dapat memberikan dampak yang merusak pada organ tubuh. Organ utama yang terpengaruh termasuk jantung, hati, dan limpa.

Gagal Jantung

Zat besi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada jantung. Akumulasi zat besi dalam sel-sel jantung dapat merusak jaringan dan mengganggu fungsi jantung normal, yang dapat mengarah pada kondisi seperti gagal jantung.

Baca Juga :   Poster yang Dipasang di Dalam Kelas Memiliki Tujuan untuk Memotivasi Siswa, Maka Jenis Iklan ini Adalah Poster

Pembengkakkan Hati

Zat besi berlebih dalam tubuh juga dapat menumpuk di hati dan menyebabkan kerusakan. Ini dapat mengakibatkan kondisi seperti sirosis atau bahkan kanker hati. Selain itu, penumpukan zat besi dapat merangsang pembengkakan hati, yang dikenal sebagai hepatomegali.

Pembegakkan Limpa

Limpa adalah organ yang terlibat dalam menghapus sel darah merah yang tidak perlu atau rusak. Dalam kondisi thalassemia, limpa harus bekerja ekstra keras dan bisa menjadi bengkak, kondisi yang dikenal sebagai splenomegali.

Baca Juga :   Apa Keuntungan dan Kerugian Jika Penduduk Suatu Negara Jumlahnya Sangat Besar

Pencegahan dan Pengelolaan Penumpukan Zat Besi

Untuk mencegah dan mengelola penumpukan zat besi, dokter dapat meresepkan pengobatan kelatasi besi. Obat ini mengikat zat besi dalam darah dan membantu tubuh menyaring dan menghilangkan zat besi berlebih.

Untuk mendukung pengobatan farmakologis, dianjurkan juga untuk menjaga diet yang sehat dan seimbang, dan melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang teratur untuk membantu mendukung kesehatan jantung dan hati.

Baca Juga :   Bagaimana Keinginan Para Pendiri ASEAN tentang Perdamaian di Kawasan Asia Tenggara

Kesimpulan

Pada penderita thalassemia, penumpukan zat besi dalam tubuh adalah komplikasi serius yang dapat menyebabkan gagal jantung, pembengkakkan hati, dan limpa. Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau dan mengelola tingkat zat besi dalam tubuh penderita, untuk mencegah atau memitigasi komplikasi ini.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait