Akibat Serangan Tentara Mongol, Pusat Kekhalifahan Abbasiyah Berpindah Ke?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Serangan tentara Mongol ke Baghdad pada tahun 1258 Masehi merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang signifikan, yang tidak hanya mengakhiri dinasti Abbasiyah tetapi juga meninggalkan bekas yang mendalam bagi dunia Islam secara keseluruhan. Serangan tersebut telah mengakibatkan perpindahan pusat kekhalifahan Abbasiyah dan memunculkan perubahan yang signifikan dalam struktur politik dan sosial dalam dunia Islam.

Baca Juga :   Bagaimana Cara Ibu Bapak Menindaklanjuti Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Peserta Didik Selama Ini?

Dampak Serangan Mongol

Akibat serangan tersebut, kekhalifahan Abbasiyah hancur dan bagian besar wilayah mereka jatuh ke tangan Mongol. Khilafah ini selama bertahun-tahun menjadi pusat hukum, budaya, pendidikan, dan ilmiah bagi dunia Islam. Dengan runtuhnya kekhalifahan, tampaknya pusat kebudayaan dan keilmuan Islam juga lenyap.

Namun, reruntuhan Abbasiyah tidak menandakan berakhirnya khilafah dalam sejarah Islam. Sebaliknya, titik pusat keagungan Islam berpindah ke wilayah lain.

Baca Juga :   Teknik Berpikir Komputasional: Pemecahan Masalah dengan Memisahkan dan Menyaring Ide-Ide dan Detail Spesifik yang Tidak Diperlukan untuk Berkonsentrasi pada Hal-hal yang Diperlukan

Perpindahan Pusat Kekhalifahan

Pusat kekhalifahan kemudian berpindah ke Kairo, Mesir setelah serangan Mongol. Sultan baru dari dinasti Mamluk, yang berbasis di Kairo, mengambil alih gelar Khalifah, memberikan kehidupan baru kepada institusi khilafah tersebut. Meskipun khilafah Mamluk tidak memiliki kekuatan de facto yang dimiliki oleh kekhalifahan Abbasiyah sebelumnya, itu tetap menjadi pewaris resmi gelar tersebut dalam tradisi Sunni.

Baca Juga :   Untuk Melindungi Produk Dari Benturan Dan Cuaca Serta Memberikan Kemudahan Membawa Adalah Fungsi Dari?

Dampak Lanjutan

Perpindahan pusat kekhalifahan ini menandai awal dari perkembangan baru dalam sejarah Islam. Kekhalifahan baru ini, meskipun berada di bawah pengendalian Mamluk yang kurang memiliki legitimasi ilmiah dan keagamaan, berhasil mempertahankan kestabilan dan mewarisi warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang berharga dari era Abbasiyah.

Kedudukan tersebut tidak berlangsung lama, khilafah Mamluk di Mesir jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1517 Masehi, dan kemudian berpindah ke Istanbul.

Baca Juga :   Apakah Ada Hubungan Melaksanakan Peraturan Berlalu Lintas dan Peraturan Perundang-undangan?

Dengan demikian, serangan besar-besaran tentara Mongol ke Baghdad telah merubah dinamika kekuasaan dalam dunia Islam dan mempengaruhi jalannya sejarah baik secara politik, sosial, maupun budaya. Akibat dari peristiwa tersebut, pusat kepemimpinan dan pengetahuan Islam berpindah dari Abbasiyah di Baghdad, terlebih dahulu ke Mamluk di Mesir, dan kemudian ke Utsmaniyah di Istanbul.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait