Ulama Hadis Masa Daulah Abbasiyah yang Tidak Termasuk Pengarang Kitab As Sunan Adalah

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Era Daulah Abbasiyah yang berlangsung dari tahun 750 hingga 1258 M, yakni abad ke-3 H hingga pertengahan abad ke-7 H, menjadi periode penting pengembangan studi hadis dalam Islam. Banyak ulama hadis berkarya dan meninggalkan jejak signifikan pada periode tersebut. Salah satu karya yang paling dikenal adalah kitab As Sunan. Namun, sejumlah ulama penulis hadis terkemuka tidak ikut serta dalam penulisan kitab As Sunan. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa di antaranya.

Baca Juga :   Aturan-Aturan yang Timbul dalam Praktik Penyelenggaraan Negara Walaupun Tidak Secara Tertulis Dinamakan…

Al-Bukhari (810-870 M)

Imam Al-Bukhari merupakan ulama terkenal dari Uzbekistan yang banyak mencurahkan hidupnya untuk menyusun kitab hadis Sahih Bukhari, bukan kitab As Sunan. Kitab ini dianggap sebagai salah satu kitab hadis paling sahih setelah Al-Qur’an. Dia diketahui telah mengumpulkan sekitar 600.000 hadis dan memilih sekitar 7.275 hadis yang sahih.

Baca Juga :   Sebelum Kolonial Eropa Masuk ke Indonesia, Golongan Sosial Masyarakat Tertinggi Diduduki oleh Siapa?

Muslim bin Hajjaj (815-875 M)

Muslim bin Hajjaj, yang juga dikenal dengan Imam Muslim, adalah ulama hadis pantas dari Nishapur, Iran. Dia sangat dikenal karena kitab karyanya, Sahih Muslim, yang dianggap sebagai salah satu koleksi hadis paling otoritatif di dunia Islam. Dia bukanlah penulis As Sunan, meski kontribusinya pada pengembangan studi hadis tak terbantahkan.

Baca Juga :   Sebaiknya Kita Menatap Mata Orang yang Berbicara: Apa Maksud Saran Tersebut?

Ahmad bin Hanbal (780-855 M)

Ahmad bin Hanbal, yang juga dikenal sebagai Imam Hanbal, adalah pendiri Madzhab Hanbali. Dia juga dikenal karena kontribusinya dalam menentang paham Mu’tazilah yang kuat pada masa kehidupannya. Meski tidak berkontribusi pada penulisan As Sunan, dia telah menyusun Musnad Ahmad, yang merupakan koleksi hadis yang sangat besar.

Baca Juga :   Tasawuf dalam Kehidupan Manusia Mampu Menjadikan Manusia Berkepribadian Shahih dan Berakhlak Mulia serta Mempunyai Ibadah yang Berkualitas

Imam Malik (711–795 M)

Imam Malik adalah pendiri Madzhab Maliki, salah satu dari empat madzhab fiqh utama dalam Islam Sunni. Kitabnya, Al-Muwatta, sering dianggap sebagai kitab hadis pertama yang ditulis, dan menjadi awal bagi perkembangan penulisan hadis. Meski merintis penulisan hadis, Imam Malik bukanlah penulis As Sunan.

Ini adalah sekilas tentang ulama hadis masa Daulah Abbasiyah yang tidak termasuk pengarang kitab As Sunan. Meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan penulisan As Sunan, kontribusi mereka terhadap studi hadis tak terbantahkan dan menjadi warisan berharga bagi dunia Islam.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait