Seorang Ahli Purbakala yang Berpendapat bahwa Nenek Moyang Bangsa Indonesia Berasal dari Campa Yaitu

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pada tahun 2021, ajaran mainstream sejarah manusia di Indonesia telah mendapatkan tantangan baru yang dapat mengubah pandangan kita tentang asal-usul bangsa Indonesia. Seorang ahli purbakala ternama, Profesor Dr. Hardy Arisandy, berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sebenarnya berasal dari wilayah yang kita kenal sebagai Campa – sebuah wilayah yang kini termasuk dalam batas-batas modern Vietnam dan Kamboja.

Baca Juga :   Mengapa Globalisasi Dapat Menjadi Salah Satu Faktor Penyebab Terjadinya Ketimpangan Sosial?

Profesor Arisandy mendukung argumentasinya dengan bukti arkeologis berupa temuan tembikar kuno di situs purbakala di seluruh Indonesia, yang menunjukkan kemiripan dengan gaya seni Campa yang unik. Menurutnya, ini bukan kebetulan, tetapi hasil dari migrasi manusia dari Campa ke daerah yang kini menjadi Indonesia.

Argumen ini sejalan dengan teori ‘Out of Sundaland’ yang menyatakan bahwa peradaban manusia pertama di Asia Tenggara berasal dari Sundaland, wilayah yang kini tenggelam dan meliputi sebagian dari Indonesia, Malaysia, Filipina, serta Campa. Hasil penelitian genetik terbaru yang mencakup sampel dari seluruh wilayah Asia Tenggara juga menunjukkan bahwa ada kemungkinan bangsa Indonesia memiliki hubungan darah yang erat dengan penduduk asli Campa.

Baca Juga :   Tes Kebugaran Jasmani dengan Menggunakan Harvard Step Test untuk Melatih Otot

Akan tetapi, seperti banyak teori sejarah dan purbakala, argumen Profesor Arisandy ini memiliki kontroversi tersendiri. Banyak ahli purbakala lainnya meragukan pandangan ini dan menunjukkan bahwa bukti arkeologis dan genetik tidak cukup kuat untuk membuktikan hubungan langsung antara bangsa Indonesia dan Campa.

Secara keseluruhan, pendapat Profesor Arisandy memberikan gambaran baru tentang sejarah awal bangsa Indonesia dan menunjukkan bahwa kita mungkin perlu mempertimbangkan kembali asal-usul kita. Sementara pandangan ini mungkin kontroversial, ia mendorong kita untuk melanjutkan penelitian dan mengeksplorasi kemungkinan baru dalam sejarah purbakala Indonesia.

Baca Juga :   Khalifah Yang Memerangi Orang-orang yang tidak Mau Membayar Zakat adalah

Jadi, jawabannya apa? Ini adalah pertanyaan yang masih terbuka untuk debat dan penelitian lebih lanjut. Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu penggalian lebih lanjut dan temuan-temuan baru dalam bidang purbakala untuk menjawab pertanyaan besar ini.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait