Mengapa Belanda Mendirikan STOVIA pada Awal Abad Ke-20?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

STOVIA atau School tot Opleiding van Indische Artsen adalah sebuah sekolah kedokteran yang didirikan oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1851, tetapi baru menerima para siswa pada tahun 1899. STOVIA menjadi cikal bakal pendidikan kedokteran di Indonesia. Lalu, mengapa sebenarnya Belanda mendirikan STOVIA pada awal abad ke-20?

Konteks Historis

Pada awal abad ke-20, terjadi perubahan sosial-politik dan ekonomi yang membawa dampak signifikan terhadap sistem pemerintahan kolonial Belanda. Kota-kota di Hindia Belanda (kini Indonesia) berkembang pesat, mendorong kebutuhan akan tenaga-tenaga terdidik, termasuk di bidang kesehatan. Selain itu, berbagai epidemic penyakit seperti kolera dan malaria juga melanda, memperlihatkan kebutuhan akan dokter-dokter pribumi yang memahami konteks lokal.

Baca Juga :   Pancasila Merupakan Inti dari Nilai-nilai Budaya Indonesia, Oleh Karena Itu Pancasila Dijunjung Tinggi oleh Masyarakat Indonesia Karena Pandangan Hidup Pancasila Berakar Pada…

Tujuan Pendirian STOVIA

Pendirian STOVIA dilandasi oleh beberapa alasan utama. Pertama, Belanda membutuhkan tenaga medis pribumi yang dipandang lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya lokal, meningkatkan efektivitas layanan kesehatan. Kedua, Belanda juga berharap melalui pendidikan medis, mereka dapat menjembatani kesenjangan sosial-kultural antara penjajah dan rakyat pribumi, sehingga mempermudah proses kolonialisme.

Baca Juga :   Menjawab Soal Uraian: Beni Ingin Membagi Rambutan kepada Tetangga, Ia Tidak Dapat Melakukannya Sendiri. Apa Saranmu?

Dampak Pendirian STOVIA

Dengan mendirikan STOVIA, Belanda secara tidak langsung memberikan batu loncatan bagi pribumi untuk menerima pendidikan tinggi yang pada akhirnya menjadi salah satu penyebab bangunnya nasionalisme di kalangan intelektual pribumi. Lulusan STOVIA tidak hanya berperan dalam pengobatan, tetapi juga terlibat dalam proses pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Jadi, mengapa Belanda mendirikan STOVIA pada awal abad ke-20? Mereka melihat kebutuhan mendesak untuk membangun tenaga kesehatan lokal untuk menangani permasalahan kesehatan di koloni mereka, serta sebagai cara untuk mempermudah proses kolonialisme. Namun, pendirian STOVIA juga membawa dampak tak terduga, yakni memicu lahirnya nasionalisme di kalangan elite penduduk pribumi.

Baca Juga :   Pemukul yang Berhasil Kembali ke Ruang Bebas Atas Pukulannya Sendiri Mendapat Angka

Jadi, jawabannya apa?

Jawabannya ada dua sisi: satu adalah alasan pragmatis berdasarkan kebutuhan infrastruktur kesehatan dan upaya melancarkan proses kolonialisme. Dan sisi lainnya, melalui jalan yang tak terduga, pendirian STOVIA juga menjadi titik balik dalam perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaannya.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait