Senyawa Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat pada Umumnya Berwarna, Hal ini Disebabkan Karena

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Senyawa unsur-unsur transisi periode keempat pada umumnya berwarna karena memiliki sifat yang disebut sebagai warna d-d transition. Unsur-unsur transisi adalah elemen logam dalam periode keempat yang memiliki elektron dalam orbital d sub lapisan valensi mereka yang belum terisi penuh. Elektron-elektron ini berperan dalam perilaku kimia serta sifat optik dari senyawa-senyawa ini.

Baca Juga :   Bagian Jantung yang Menerima Darah Kaya O2 dari Paru-Paru Adalah

Ketika senyawa-senyawa ini dikenai cahaya, energi dari cahaya tersebut bisa diabsorpsi oleh elektron-elektron ini. Absorpsi energi ini dapat menyebabkan elektron berpindah dari suatu tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan ini, yang juga dikenal sebagai transisi d-d, mengakibatkan absorpsi cahaya dalam spektrum visible, yang berarti bahwa cahaya yang tidak diabsorpsi dan dipantulkan oleh senyawa itu adalah apa yang kita lihat sebagai warna.

Baca Juga :   Apapun Bentuk Kebudayaan, Adat Istiadat, Corak dan Ragam Kebudayaan Daerah merupakan Kekayaan Budaya Bangsa yang Hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh Seluruh Bangsa Indonesia. Konsep tersebut merupakan Perwujudan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan.

Namun perlu dipahami juga bahwa warna senyawa unsur transisi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti oksidasi dan lingkungan koordinasi. Sebagai contoh, Cu (II) sulfat adalah biru sementara Cu (II) oksida adalah hitam.

Jadi, warna pada senyawa unsur-unsur transisi periode keempat pada umumnya diakibatkan oleh kombinasi dari transisi elektron antara tingkat energi d-d, negara oksidasi, dan lingkungan koordinasi.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait