Ditinjau Dari Sudut Konfigurasi Dari Komunitas Etniknya, Oleh Furnival Masyarakat Indonesia Dalam Kategori Masyarakat Majemuk dengan…

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai etnis. Ragam ini membuatnya berada dalam kategori masyarakat majemuk. Sudut pandang ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Furnival dalam bukunya yang berjudul “Netherlands India: A Study of Plural Economy”. Furnival menggambarkan masyarakat plural adalah masyarakat yang didominasi oleh berbagai komunitas yang berbeda: sebuah konfigurasi dalam mana etnik berbeda, agama, dan bahasa hidup berdampingan, namun jarang melibatkan diri dalam kegiatan bersama.

Ditinjau dari sudut konfigurasi dari komunitas etniknya, keunikan Indonesia dalam hal keragaman etnis dapat diobservasi. Berbagai suku bangsa dengan budaya, agama, dan bahasa mereka masing-masing saling hidup berdampingan dalam satu negara. Bentuk kehidupan sosial ini tentunya memberikan berbagai implikasi bagi Indonesia, baik secara sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

Baca Juga :   Ibu Ahmad adalah Penjual Sayur Sedangkan Ibu Nia adalah Seorang Bidan: Keduanya Memiliki Keberagaman

Furnival dan Pandangannya Terhadap Masyarakat Majemuk

Furnival, seorang sarjana dan pegawai negeri kolonial Inggris, mengemukakan bahwa dalam masyarakat majemuk, jarang ada interaksi antara masyarakat dari komunitas yang berbeda. Mereka hidup berdampingan, namun seakan dalam “kediaman terpisah”. Konsep ini dapat diterapkan untuk menjelaskan konfigurasi komunitas etnik di Indonesia.

Masyarakat Indonesia: Sebuah Kehidupan Majemuk

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman etnik. Ada lebih dari 1.300 etnis yang ada di Indonesia. Dalam konteks ini, masyarakat Indonesia dapat dilihat terdiri dari berbagai komunitas etnik yang hidup berdampingan, namun dengan interaksi yang minim satu sama lain. Hal ini sesuai dengan gambaran Furnival tentang masyarakat majemuk.

Baca Juga :   Reklame yang Berbentuk Gambar yang Difungsikan Sebagai Simbol atau Lambang Produk Maupun Barang Disebut Apa?

Hal ini dapat dilihat dari cara hidup berbagai etnis di Indonesia. Misalnya, di beberapa daerah, masing-masing etnis biasanya memiliki komunitas mereka sendiri. Mereka memiliki cara hidup, adat istiadat, bahasa, dan budaya mereka sendiri yang berbeda dari komunitas lainnya. Interaksi antar etnis biasanya terjadi pada tingkat superficial dan jarang berujung pada integrasi yang signifikan.

Baca Juga :   Fenomena Alam Bisa Dapat Dikaji dan Dijelaskan Karena Adanya Hubungan Antara Faktor yang Satu Dengan Faktor yang Lain, Misalnya Terjadinya Angin Karena Ada Perbedaan Tekanan Udara. Dalam Hal Tersebut Berarti Kita Menggunakan Prinsip Apa?

Meski demikian, hal ini tidak berarti bahwa masyarakat Indonesia selalu hidup dalam segregasi. Sebaliknya, berbagai etnis di Indonesia juga memiliki interaksi dan saling pengaruh-mengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, seperti musik, kuliner, dan seni.

Kesimpulan: Adakah Jawabannya?

Ditinjau dari sudut konfigurasi komunitas etniknya, masyarakat Indonesia memang masuk dalam kategori masyarakat majemuk dengan berbagai etnis yang hidup berdampingan. Furnival menawarkan pandangan yang menarik untuk memahami konfigurasi ini, meski beberapa aspeknya mungkin kurang relevan dengan realitas saat ini.

Baca Juga :   Setelah Ditemukan Listrik, Banyak Terjadi Rangkaian Penemuan dan Pembaharuan Sesudahnya: Misalnya Lampu Jalan, Mobil Listrik, Kereta Api Listrik dan Lainnya. Ilustrasi di Atas Merupakan Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Disebabkan Penemuan Baru Yaitu dalam Bidang

Jadi, jawabannya apa?

Jawabannya adalah bahwa masyarakat Indonesia memang unik, dengan berbagai etnis yang saling hidup berdampingan namun dengan interaksi yang terbatas, sesuai dengan konsep masyarakat majemuk yang dikemukakan oleh Furnival. Namun, ada juga dinamika dan interaksi antar etnis yang terjadi, yang mungkin tidak sepenuhnya ditangkap oleh teori masyarakat majemuk Furnival. Masyarakat Indonesia tetap hidup dalam keragaman dan pluralisme, dan terus berupaya mewujudkan harmoni dalam keragamannya.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait