Tutup
News

Karya Al Ghazali yang Membahas Kelemahan Para Filsuf di Zamannya

×

Karya Al Ghazali yang Membahas Kelemahan Para Filsuf di Zamannya

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Al Ghazali, lahir pada tahun 1058 M di Tus, Iran. Ia merupakan salah satu tokoh terkemuka di dunia . Selama hidupnya, Al Ghazali telah menghasilkan berbagai macam karya yang sangat berpengaruh, salah satunya yang membahas tentang kelemahan para filsuf di zamannya. Karyanya tersebut berjudul “Tahafut al-Falasifah” atau “Kekacauan Filsafat”.

Tahafut al-Falasifah: Kritik Terhadap Filsafat

Karya Al Ghazali yang berjudul “Tahafut al-Falasifah” ditulis pada masa kehidupan dan kebudayaan yang kaya. Di zaman tersebut, filsafat Yunani telah mendapat tempat bertengger dalam ruang dunia intelektual umat . Sayangnya, dalam penilaian Al Ghazali, pendekatan filsafat Yunani tersebut memiliki sejumlah kelemahan serius.

Iklan
Baca Juga :   Mengapa Sejumlah Negara Maju di Eropa Seperti Jerman Memiliki

Buku ini intinya merupakan kritikan terhadap tiga filsuf Yunani besar, yaitu Plato, Aristoteles, dan Plotinus, serta filsuf Muslim yang dianggapnya terpengaruh oleh filsafat Yunani, terutama Ibn Sina.

“Tahafut al-Falasifah” mengkritik konsep filsafat tentang Tuhan, alam semesta, dan pengetahuan manusia. Al Ghazali memandang bahwa logika filsafat Yunani tidak mencukupi untuk menjelaskan realitas ilahi dan memiliki batasan yang jelas dalam menjelaskan alam semesta dan kehidupan manusia.

Baca Juga :   Ayat yang Benar Menjelaskan Bahwa Allah SWT Menyeru Orang Beriman untuk Bertakwa kepada Allah SWT dan Berkata Benar Terdapat dalam…

Argumen-argumen Al Ghazali

Salah satu argumen Al Ghazali adalah bahwa filsafat bergantung terlalu banyak pada logika dan akal manusia dan kurang mempertimbangkan dan pengalaman spiritual. Juga, dia berpendapat bahwa filsafat seringkali mengecualikan nilai-nilai dan moral dalam menganalisis realitas, yang penting untuk pemahaman yang seimbang tentang dunia.

Al Ghazali mempertanyakan bagaimana filsuf bisa meyakini sesuatu yang tidak bisa dirasakan atau diukur. Dia juga menegaskan bahwa keyakinan filsafat tentang keabadian alam semesta bertentangan dengan ajaran tentang penciptaan alam semesta oleh Tuhan.

Baca Juga :   Respon Pertama Saat Rombongan Haji dari Yatsrib Ketika Bertemu Rasulullah dan Diberi Dakwah Tentang Ajaran Islam

Pengaruh dan Kontribusi Al Ghazali

Tidak bisa disangkal, tulisan Al Ghazali ini memiliki pengaruh besar dalam dunia pemikiran . “Tahafut al-Falasifah” merangsang diskusi yang mendalam tentang hubungan antara dan filsafat, dan bagaimana keduanya bisa dipertemukan.

Al Ghazali, melalui “Tahafut al-Falasifah”, telah memberikan sumbangsih yang signifikan bagi dunia pemikiran, terutama dalam hal kritik filosofis dan pemahaman tentang hubungan antara dan filsafat.

Baca Juga :   Terjemahan: “This submission is my own work, except where I have acknowledged the use of the works of other people.”

Di akhir hidupnya, Al Ghazali berpendapat bahwa seorang muslim sejati adalah orang yang bisa mempertemukan antara logika akal dan petunjuk . Dengan demikian, Al Ghazali telah menciptakan sintesis antara filsafat dan teologi Islam yang menjadi landasan bagi perkembangan pemikiran Islam di masa mendatang.