Jelaskan Hubungan Merkantilisme dengan Praktik Penjajahan Belanda di Indonesia

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pendahuluan

Merkantilisme adalah sebuah teori ekonomi yang terlibat dalam pembangunan dan berlangsung selama periode Ekonomi Modern Awal, sekitar abad ke-16 hingga abad ke-18. Teori tersebut sangat dipengaruhi oleh kebutuhan negara Eropa yang sedang berkembang untuk memperkuat perekonomiannya. Merkantilisme menekankan pada akumulasi kekayaan melalui ekspoitasi sumber daya dan perdagangan luar negeri, dengan asumsi bahwa kekayaan dunia itu tetap. Secara spesifik, praktik merkantilisme oleh Belanda dapat dilihat dalam pendudukannya di Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan hubungan antara merkantilisme dan praktik penjajahan Belanda di Indonesia.

Baca Juga :   Ada Norma di Rumah Bahwa Setiap Orang Harus Merapikan Tempat Tidur Masing-Masing Sebelum Beraktivitas Keluar, Anak-Anak Juga Harus Merapikan Tempat Tidur Dulu dan Membantu Menyapu Lantai Sebelum Berangkat ke Sekolah. Suatu Hari, Guru Meminta Muridnya Hari Itu untuk Datang Lebih Pagi Karena Ada Acara di Sekolah, Sehingga Tak Ada Untuk Menjalankan Norma di Rumah Tersebut. Apa yang Akan Kalian Lakukan?

Merkantilisme dan Penjajahan Belanda

Belanda, sebagai negara kolonial, menerapkan prinsip merkantilisme dalam penjajahannya terhadap Indonesia. Mereka melihat Indonesia sebagai sumber daya yang luas dan kaya yang dapat dieksploitasi untuk meningkatkan kekayaan negara mereka. Modal utama ekonomi Belanda adalah perdagangan, khususnya dengan wilayah-wilayah kolonialnya.

Untuk memaksimalkan keuntungan dan mengendalikan perdagangan, Belanda menetapkan monopoli perdagangan atas produk-produk tertentu dari koloni mereka, termasuk di Indonesia. Salah satu nyata adalah monopoli perdagangan rempah-rempah yang sangat menguntungkan bagi ekonomi Belanda.

Baca Juga :   Bayangan yang Dihasilkan Sama dengan Bendanya: Apakah Pemantulan Terjadi pada Cermin?

Implementasi Merkantilisme di Indonesia

Peran Indonesia dalam praktik merkantilisme Belanda sangat jelas. Mereka menjadikan Indonesia sebagai sumber daya ekonomi utama dan mengeksploitasi sumber daya alam seperti rempah-rempah, kober, tembakau, dan karet. Selain itu, merekapun memaksakan perkebunan yang dikenal sebagai “Tanam Paksa” untuk memastikan penghasilan tersebut tetap mengalir ke Belanda.

Baca Juga :   Apa Saja Masalah Dalam Masyarakat yang Dapat Dipecahkan Melalui Pengambilan Keputusan Bersama

ini melakukan pengeksploitasian terhadap sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia demi kepentingan ekonomi Belanda. Tenaga kerja dipaksa untuk bekerja dalam kondisi yang buruk dan sering kali ditindas, sementara sebagian besar dikirim ke Belanda untuk dijual atau diolah lebih lanjut.

Kesimpulan

Dalam hubungannya dengan penjajahan Belanda di Indonesia, merkantilisme berfungsi sebagai doktrin ekonomi yang menjadi dasar bagi eksploitasi dan penindasan penjajah. Melalui penerapan merkantilisme, Belanda berhasil mengakumulasi kekayaan yang signifikan dari koloninya. Meskipun ini telah menguntungkan ekonomi Belanda dalam jangka pendek, dampak jangka panjangnya pada Indonesia cukup signifikan. Di antaranya termasuk eksploitasi sumber daya alam, penindasan tenaga kerja, dan ketimpangan sosial ekonomi yang masih terasa hingga hari ini.

Baca Juga :   Dibawah Ini yang Tergolong ke Dalam Proses Penyerbukan yang Melibatkan Bantuan Manusia Ialah …

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait