Tutup
Artikel

Sebutkan Tiga Contoh Ciri Kosakata Baku yang Tidak Mengandung Arti Pleonasme

×

Sebutkan Tiga Contoh Ciri Kosakata Baku yang Tidak Mengandung Arti Pleonasme

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Kosakata baku dalam bahasa Indonesia memiliki aneka ragam yang menunjukkan berbagai ciri. Pleonasme merupakan salah satu ciri kosakata baku yang dianggap tidak diperlukan karena mengandung pengulangan atau penyampaian informasi yang sama. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga ciri kosakata baku yang tidak mengandung arti pleonasme.

1. Ciri Kosakata Efisien

Kosakata baku yang efisien mengandung makna yang jelas dan singkat. Contohnya, kata “mendukung” sudah mencakup makna bahwa seseorang atau sesuatu memberikan dukungan kepada pihak lain. Kosakata ini tidak mengandung arti pleonasme karena tidak terdapat pengulangan makna yang sama.

Iklan
Baca Juga :   Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Perbatasan Darat dengan Negara Lain adalah:

2. Ciri Kosakata dengan Kata Kerja yang Tepat

Menggunakan kata kerja yang tepat dalam kosakata baku menunjukkan kejelasan makna dari tindakan yang dilakukan. Contohnya, kata “memindahkan” menggambarkan tindakan untuk mengubah posisi atau tempat suatu objek dari satu titik ke titik lain. Kata ini tidak mengandung pleonasme karena menyampaikan makna yang spesifik dan tidak memerlukan tambahan kata lain yang memberikan makna yang sama.

Baca Juga :   Setelah Saudara Membaca Modul 1 Serta Dilanjutkan dengan Proses Tutorial, Cobalah Anda Analisis Teori Belajar Kognitif Menurut Piaget

3. Ciri Kosakata dengan Kata Sifat yang Khas

Menggunakan kata sifat dengan makna yang khas dalam kosakata baku menambah kejelasan dalam menggambarkan suatu kata benda. Contohnya, kata “pahit” yang digunakan untuk menggambarkan rasa sebuah makanan atau minuman. Kata ini tidak mengandung arti pleonasme karena menggambarkan sifat yang spesifik dan tidak dapat digantikan dengan kata sifat lain yang memberikan informasi atau makna yang sama.

Baca Juga :   Ditinjau Dari Segi Waktu, Sejarah Budaya Demokrasi Di Indonesia Pada Tahun 1959 – 1966 Yaitu Periode Demokrasi …?

Jadi, jawabannya apa? Ketiga ciri kosakata baku yang telah disebutkan, yaitu kosakata efisien, penggunaan kata kerja yang tepat, dan penggunaan kata sifat yang khas, merupakan ciri kosakata baku yang tidak mengandung arti pleonasme. Dengan menghindari pleonasme dan memahami ciri-ciri kosakata baku yang baik, kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan jelas menggunakan bahasa Indonesia.

Baca Juga :   dari “Carilah Sebuah Teks Anekdot yang Lain Kemudian Ubahlah Menjadi Teks Narasi”