Bagaimana Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Wanita pada Masa Bercocok Tanam?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pertanian telah menjadi tulang punggung ekonomi dan cara hidup masyarakat sejak awal peradaban manusia. Proses bercocok tanam selalu memerlukan pembagian kerja antara laki-laki dan wanita. Pembagian kerja ini biasanya didasarkan pada kebiasaan dan tradisi serta faktor-faktor dan antropologis. Bagaimanapun, pembagian kerja ini bukanlah sesuatu yang kaku, tetapi dapat berubah sesuai dengan kondisi sosial masyarakat dan teknologi yang digunakan.

Baca Juga :   Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Nias, Simalungun, Asahan, dan Angkola: Contoh Suku Bangsa Dari Provinsi Mana?

Peran Laki-laki dalam Bercocok Tanam

Secara tradisional, laki-laki berperan dalam pekerjaan berat dan fisik seperti membersihkan tanah, membajak, dan menanam. Ini karena laki-laki biasanya memiliki kekuatan fisik lebih besar dibanding wanita. Selain itu, laki-laki juga bertanggung jawab dalam memelihara dan melindungi tanaman dari hama dan penyakit.

Peran Wanita dalam Bercocok Tanam

Sebaliknya, wanita biasanya bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lebih rinci dan memerlukan ketelitian seperti memilih benih, menanam, memanen, dan pasca-panen. Wanita juga sering mendapatkan tugas untuk mengurus anak-anak dan , yang sering kali dilakukan sambil melakukan pekerjaan bercocok tanam.

Baca Juga :   Dari Posisi Awal Kaki Rapat, Langkahkan Kaki Kanan Bergantian dengan Kaki Kiri ke Depan Satu Kali dengan Perkenaan Tumit pada Latihan adalah Gerak

Hubungan Antar Gender dan Implikasinya

Meskipun ada perbedaan dalam pembagian kerja, peran laki-laki dan wanita dalam bercocok tanam tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kerjasama dan saling ketergantungan antara laki-laki dan wanita dalam pekerjaan bercocok tanam menciptakan harmoni sosial dalam masyarakat.

Namun, perlu diingat bahwa pembagian kerja berdasarkan gender ini tidak selalu adil dan berimbang. Seringkali, wanita mengambil bagian dalam pekerjaan yang tidak dihargai dan kurang dikenal. Di sisi lain, laki-laki biasanya mendapatkan pekerjaan yang lebih dihargai dan diakui lebih tinggi dalam masyarakat.

Baca Juga :   Para Ahli Pada Umumnya Menyatakan Bahwa Nenek Moyang Bangsa Indonesia Berasal dari Daerah

Kesimpulan

Pembagian kerja antara laki-laki dan wanita dalam bercocok tanam adalah hasil dari proses historis dan sosial yang panjang. Pembagian kerja ini memiliki implikasi penting terhadap struktur sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman tentang pembagian kerja ini merupakan bagian penting dalam memahami cara kerja masyarakat agraris.

Baca Juga :   Tombol Power yang Berfungsi untuk Menghidupkan Komputer Terletak Pada

Pos terkait