Sikap Nabi Luth Ketika Menghadapi Istrinya yang Justru Sebagai Pembangkang Terhadap Dakwahnya

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Nabi Luth AS merupakan salah satu rasul Allah SWT yang memiliki perjuangan dakwah yang sangat berat. Salah satu penghalang dakwahnya adalah istrinya sendiri yang berlaku rebellious dan membangkang terhadap ajaran yang dibawanya.

Sikap Sabar dan Teguh

Pertama dan mungkin yang paling mendasar dari sikap nabi Luth adalah kesabaran dan keteguhannya dalam menjalankan dakwah. Meskipun istrinya tidak mendukung dan bahkan berperilaku buruk, hal ini tidak membuat Nabi Luth berhenti dalam berdakwah maupun melemahkan imannya.

Baca Juga :   Jelaskan yang Dimaksud dengan Teori Kedaulatan Raja dan Isi Pemikiran Teori Tersebut

Nabi Luth terus berusaha memberi tau istrinya tentang kebenaran dan berusaha untuk membimbingnya ke jalur yang benar. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran Surah At-Tahrim ayat 10:

Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang kafir; isteri Nuh dan isteri Lut, keduanya berada di bawah pengawasan dua buah ibad Kami yang sholeh, tetapi keduanya mengkhianati (suami) mereka; maka suami mereka tiada dapat memberi manfaat apa pun kepada mereka dari (siksa) Allah dan dikatakan (kepada mereka): “Masuklah neraka dengan orang-orang yang masuk.” (QS. At-Tahrim: 10).

Baca Juga :   Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Kantor untuk Mendukung Proses yang Menunjang Produktivitas dalam Sebuah Perusahaan

Penuh Lemah Lembut

Selain itu, sikap Nabi Luth lainnya adalah lemah lembut dalam menasehati. Nabi Luth mencoba membimbing istrinya dengan penuh kasih sayang dan pengetahuan, tanpa memaksa atau memberikan hukuman fisik.

Hikmah dan Kesalehan

Terakhir, sikap Nabi Luth yang perlu kita hargai adalah hikmah dan kesalehannya. Ketika menghadapi tantangan ini, Nabi Luth tetap memiliki iman yang kuat dan menegakkan hukum-hukum Allah.

Baca Juga :   Seorang Tukang Kebun yang Hanya Menamatkan Pendidikannya hingga Sekolah Dasar, Berhasil Menyekolahkan Anaknya Menjadi Seorang Arsitek, Merupakan Contoh Dari…

Dalam menghadapi istrinya yang menjadi penghalang dalam dakwahnya, nabi Luth tidak menyalahkan atau membencinya. Namun, beliau lebih memilih mengajarkan tentang kesalahan dan dosanya dengan cara yang bijaksana dan cinta.

Kesimpulan

Dalam menghadapi cobaan dari istrinya, Nabi Luth telah memberikan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang Muslim saat dihadapkan pada kondisi yang serupa. Kesabaran, keteguhan, hikmah, serta lemah lembut adalah sikap yang patut ditiru. Terlepas dari bagaimana keadaan sekitarnya, seorang Muslim harus konsisten dalam mengajarkan dan menjalankan ajaran dengan baik dan dengan cara yang benar. Keimanan kita harus tetap teguh, bahkan saat menghadapi tantangan dari orang-orang terdekat kita.

Baca Juga :   Interaksi Antara Desa dan Kota Dapat Memberikan Dampak Bagi Masyarakat Baik Bagi Masyarakat Desa Maupun Kota: Dampak Positif Interaksi Desa dan Kota Bagi Masyarakat Desa di Bidang Pendidikan

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait