Bandingkan Berdasarkan Tingkatan Mujtahid Antara Mujtahid Mutlak Dengan Mujtahid Muntasib

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Dalam , terdapat beberapa level atau tingkatan dari mujtahid, yang menjelaskan sejauh mana seorang ulama memiliki kapabilitas untuk merumuskan hukum berdasarkan dan Hadits. Dua tingkatan utama dari mujtahid yang biasa dibahas adalah mujtahid mutlak dan mujtahid muntasib. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kedua jenis mujtahid ini berdasarkan tingkatannya.

Pengertian Mujtahid Mutlak

Mujtahid Mutlak adalah seorang ulama yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang dan Hadith. Mereka mampu memahami dan menginterpretasikan teks-teks tersebut untuk menentukan hukum-hukum baru dalam . Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan ijtihad, yang adalah proses penalaran independen dalam menetapkan hukum. Mujtahid mutlak lah yang memiliki otoritas tertinggi dalam untuk mengeluarkan fatwa dan membuat hukum baru.

Baca Juga :   Zat yang Berbahaya Terkandung dalam Satu Batang Rokok yang Mengurangi Kemampuan Hemoglobin untuk Mengikat Oksigen

Pengertian Mujtahid Muntasib

Sementara itu, Mujtahid Muntasib atau juga dikenal dengan istilah mujtahid madzhab, tidak memiliki tingkat pengetahuan dan keahlian yang sama dengan mujtahid mutlak. Mereka bukanlah pembuat hukum, melainkan mereka menyampaikan dan menjelaskan hukum yang telah dibuat oleh mujtahid mutlak. Tugas mereka utamanya adalah menerjemahkan dan menjelaskan hukum kepada umat secara luas. Tetapi, mereka tidak memiliki kebebasan untuk merumuskan hukum baru.

Baca Juga :   Demokrasi Terpimpin yang Dijalankan oleh Presiden Soekarno Telah Menyimpang dari UUD 1945, Berikut Ini yang Tidak Termasuk Penyimpangan Tersebut.

Perbandingan Antara Mujtahid Mutlak dan Mujtahid Muntasib

Perbedaan utama antara mujtahid mutlak dan mujtahid muntasib terletak pada tingkat pengetahuan dan kapabilitas mereka. Mujtahid mutlak memiliki pengetahuan yang mendalam dan berpengalaman, mereka mampu melakukan ijtihad dan merumuskan hukum baru berdasarkan dan Hadits. Mereka adalah otoritas tertinggi dalam interpretasi hukum Islam.

Baca Juga :   Pendekatan Geografi dalam Menganalisis Gejala atau Fenomena Geografis Berdasarkan Penyebarannya

Namun, mujtahid muntasib tidak memiliki kemampuan dan wewenang untuk menginterpretasikan hukum baru dari dan Hadits. Mereka hanya membantu menjelaskan dan menyebarluaskan hukum yang sudah ada yang telah ditetapkan oleh mujtahid mutlak. Mereka lebih berperan sebagai penyebar informasi daripada pembuat hukum.

Untuk menyederhanakan, perbedaan antara mujtahid mutlak dan mujtahid muntasib bisa dianalogikan sebagai perbedaan antara seorang profesor yang membuat penelitian dan teori baru, dan seorang yang mengajar materi tersebut kepada murid-muridnya.

Baca Juga :   Gejala Sosial pada Dasarnya Merupakan Sebuah Kajian Ilmu yang Dipelajari dalam Sosiologi, yang Diartikan Sebagai Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi dalam…

Jadi, jawabannya apa? Mujtahid mutlak dan mujtahid muntasib berbeda dalam tingkatan dan kapabilitas dalam ijtihad, di mana mujtahid mutlak berada pada tingkat yang lebih tinggi dengan kemampuan untuk merumuskan hukum baru melalui ijtihad, sementara mujtahid muntasib lebih berfokus pada penjelasan dan penyebaran hukum yang telah ada.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait