Perspektif Judicial Review Peraturan Perundang-undangan “Satu Atap” oleh Mahkamah Konstitusi

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pada dasarnya, judicial review atau uji materi merupakan instrumen vital dalam hukum yang berlaku di berbagai negara, termasuk Indonesia. Proses ini memungkinkan untuk mempertimbangkan keabsahan undang-undang atau aturan pemerintah terhadap konstitusi. Dalam konteks Indonesia, Mahkamah Konstitusi memiliki peran penting dalam melaksanakan judicial review sesuai dengan para 24B dan 24C .

Baca Juga :   Etnosentrisme yang Dinilai sebagai Salah Satu Contoh Masalah yang Diakibatkan Adanya Ketimpangan Sosial

“Satu Atap” dalam Judicial Review

Berkaitan dengan konsep “satu atap”, ini merujuk pada ide bahwa Mahkamah Konstitusi berfungsi sebagai satu-satunya lembaga yang dapat melaksanakan uji materiil atas undang-undang. Sehingga, semua aturan yang dipertanyakan keabsahannya akan ditangani oleh Mahkamah Konstitusi secara langsung.

Pro dan Kontra “Satu Atap” dalam Judicial Review

Namun, konsep “Satu Atap” ini memiliki pro dan kontra.

Baca Juga :   Igor Sikorsky, Salah Satu Ahli yang Dilibatkan dalam Proyek Manhattan, Berhasil Menciptakan Apa?

Pro:

  • Konsentrasi kuasa ini akan mengurangi terjadinya perbedaan penafsiran hukum, dan dengan demikian menciptakan kepastian hukum.
  • Proses uji materiil akan menjadi lebih efisien dan efektif karena hanya ada satu lembaga yang mengurusnya.

Kontra:

  • Memfokuskan kuasa uji materiil pada satu lembaga potensial memfasilitasi penyalahgunaan kekuasaan.
  • Dari segi penyebaran beban, ini akan memberikan beban kerja yang berat kepada Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga :   Globalisasi Tentunya Akan Memberikan Dampak di Setiap Bidang Kehidupan – Contoh Upaya dalam Menghadapi Globalisasi di Bidang Teknologi dan Pendidikan

Upaya Membangun Perspektif yang Tepat

Mengingat pentingnya mekanisme judicial review dalam menjaga demokrasi dan hak asasi manusia, penting bagi masyarakat untuk menghayati konsep “satu atap” dalam judicial review. Hal ini mengharuskan adanya pemahaman menyeluruh dan akurat mengenai peran dan fungsi Mahkamah Konstitusi, serta bagaimana hal itu berkaitan dengan kehidupan nyata warga negara.

Baca Juga :   Pada Masa Pemerintahannya, Hitler Menganggap Bahwa Ia Adalah Pusat Dari Pemerintahan Dan Ia Bisa Memerintah Secara Sentralis, Teori Kedaulatan Yang Diterapkan Pada Masa Pemerintahan Hitler Di Jerman Adalah…

Begitu juga pihak Mahkamah Konstitusi harus melakukan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip hukum konstitusi dan moral nasional. Oleh karena itu, sangat penting dilakukannya pengawasan yang baik dan strong checks and balances untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses judicial review.

Kesimpulan

Perspektif terhadap peran Mahkamah Konstitusi dalam menjalankan judicial review “satu atap” menunjukkan bahwa ada sejumlah dalam system ini. Namun, dengan pengawasan yang tepat dan menjaga keseimbangan kekuasaan yang sehat, maka konsep “satu atap” dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kedaulatan hukum dan keadilan di Indonesia.

Baca Juga :   Apa Saja Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Sosial Budaya?

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait