Bagaimana Pengaruh Penerapan Teori Polarisasi Ekonomi dalam Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Teori polarisasi ekonomi merupakan salah satu teori yang banyak diperbincangkan di dunia pembangunan. Teori ini merujuk pada perbedaan yang semakin mencolok antara kelompok ekonomi yang maju dan yang tertinggal akibat proses pembangunan ekonomi. Dalam konteks Indonesia, penerapan teori polarisasi ekonomi mempunyai pengaruh signifikan dalam pelaksanaan pembangunan di negara ini. Mari kita periksa lebih jauh bagaimana dampaknya.

Pengertian Teori Polarisasi Ekonomi

Teori polarisasi ekonomi pertama kali dikemukakan oleh Gunnar Myrdal, ekonom dan sosiolog Swedia. Dalam teori ini, Myrdal menegaskan bahwa di dunia ini terdapat negara-negara maju dan negara-negara yang tertinggal, tetapi ada proses yang disebut ‘spread effects' dan ‘backwash effects'.

Baca Juga :   Rombongan atau Kelompok Dagang Bangsa Arab Kuno Disebut

‘Spread effects' diartikan sebagai efek penyebaran atau dampak positif dari pembangunan ekonomi yang meluas ke berbagai wilayah dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sedangkan ‘backwash effects' adalah efek penarikan atau dampak negatif dari eksploitasi sumber daya alam dan manusia oleh wilayah yang lebih maju, yang bisa menyebabkan ketimpangan dan polarisasi.

Pengaruh Teori Polarisasi Ekonomi di Indonesia

Indonesia, sebagai negara berkembang, menerapkan berbagai cara untuk mencapai pertumbuhan dan pembangunan. Dalam prosesnya, kerap kali ditemui fenomena polarisasi ekonomi, terutama antara kawasan urban dan rural, atau pulau Jawa dan wilayah Indonesia Timur.

Baca Juga :   Salah Satu Ciri Pemerintahan yang Demokratis adalah Adanya Pemisahan dan Pembagian Kekuasaan Seperti yang Dipraktikkan oleh Negara…………?

Pada satu sisi, ‘spread effects' bisa dilihat dari peningkatan urbanisasi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di area urban. Infrastruktur yang baik, peningkatan lapangan kerja, dan peningkatan produktivitas adalah beberapa dampak positif ‘spread effects'.

Namun, di sisi lain, ada ‘backwash effects' yang juga tampak. Sumber daya alam dari wilayah tertentu digunakan untuk memenuhi kebutuhan wilayah lain yang lebih maju. Hal ini berpotensi meningkatkan ketimpangan ekonomi antara wilayah. Misalnya, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan di wilayah Indonesia Timur untuk memenuhi kebutuhan wilayah Jawa yang lebih maju.

Baca Juga :   Dua Buah Benda Bermuatan Dengan Muatan yang Sama Jaraknya Dijadikan 3 Kali Semula, Maka Gaya yang Akan Dialami Kedua Muatan adalah

Penutup

Sebagai kesimpulan, teori polarisasi ekonomi memberi pengaruh yang signifikan dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Kedua efek, baik ‘spread effects' maupun ‘backwash effects' tampak dalam banyak aspek pembangunan ekonomi di negara ini. Oleh karena itu, dalam merancang dan mengimplementasikan , pemerintah harus mempertimbangkan keseimbangan antara penyebaran keuntungan pembangunan (‘spread effects') dan potensi polarisasi (‘backwash effects') agar pembangunan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat secara merata.

Baca Juga :   Upaya Apa Yang Dapat Kalian Lakukan Untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Tempat Tinggal Sekitar

Indonesia harus terus memantau dan mengelola polarisasi ekonomi ini dalam upaya mencapai pembangunan yang berkesinambungan dan merata untuk semua warganya, baik di kawasan urban maupun rural, dan di semua wilayah, termasuk Indonesia Timur.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait