Mengapa Kelistrikan Pada Sel Saraf Umumnya Tidak Dapat Diukur dengan Menggunakan Amperemeter Biasa?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Bagi sebagian orang, pertanyaan “Mengapa kelistrikan pada sel saraf umumnya tidak dapat diukur dengan menggunakan amperemeter biasa?” mungkin terdengar menarik. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kelistrikan pada sel saraf atau potensial aksi memegang peran penting dalam kesadaran manusia, kontrol motorik hingga memori. Namun, untuk mengukurnya, biasanya digunakan teknik dan peralatan khusus.

Fungsi dan Sifat Kelistrikan Sel Saraf

Sel saraf, atau lebih dikenal sebagai neuron, adalah elemen kunci dalam saraf. Neuron adalah satu-satunya sel dalam tubuh kita yang mampu menghasilkan dan mengalirkan impuls listrik. Impuls ini dikenal sebagai potensial aksi. Potensial aksi adalah perubahan singkat dan tiba-tiba dalam muatan listrik (potensial membran) di sepanjang membran sel saraf.

Baca Juga :   Berdiam di Arafah Sampai Matahari Terbenam dengan Memperbanyak Dzikir dan Doa sambil Menghadap

Perlu dipahami bahwa kelistrikan pada sel saraf beroperasi pada tingkat yang sangat kecil, mikroskopis dan kompleks. Arus yang dihasilkan oleh sel-sel saraf biasanya sangat kecil, biasanya dalam skala pikoampere hingga nanoampere. Selain itu, impuls listrik dari sel saraf bisa sangat cepat, beberapa dapat mencapai kecepatan hingga 120 meter per detik.

Baca Juga :   Transpor Pasif Molekul Melalui Membran Plasma yang Melibatkan Dua Protein Membran Disebut

Mengapa Amperemeter Biasa Tidak Bisa Digunakan?

Amperemeter adalah perangkat yang umum digunakan untuk mengukur dalam skala besar dalam kawat atau sirkuit. Amperemeter biasa biasanya sangat baik dalam mengukur dalam skala besar, namun mereka kurang sensitif dan akurat saat mencoba mengukur arus dalam skala yang sangat kecil seperti yang ada di sel saraf.

Baca Juga :   Jaringan yang Berfungsi Mengangkut Air dan Garam Mineral dari Akar ke Daun adalah

Peralatan dan metode yang biasa digunakan untuk mengukur potensial aksi adalah elektrofisiologi, termasuk penggunaan perangkat khusus seperti amplifier listrik berkekuatan tinggi, elektroda mikro khusus, dan perangkat lunak komputasi khusus. Teknik ini memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan sensitif dari kelistrikan sel saraf kita.

Namun, meski memiliki teknik dan perangkat khusus, bahkan metode ini juga memiliki tantangan tersendiri dalam mengukur potensial aksi sel saraf. Hal ini disebabkan oleh skala arus yang sangat kecil dan kecepatan transmisi potensial aksi yang sangat cepat.

Baca Juga :   Seorang Karyawan Bekerja Selama 8 Jam Sehari dan 5 Hari Seminggu. Mendapatkan Upah Normal Sebesar Rp5.000,00 Per Jam dan Upah Lembur sebesar 40% Di Atas Upah Normal. Jika Dalam Satu Minggu Dia Mendapatkan Total Upah Sebesar Rp270.000,00, Berapakah Jam Lembur yang Dia Lakukan?

Jadi, jawabannya apa? Kelistrikan atau potensial aksi sel saraf umumnya tidak dapat diukur menggunakan amperemeter biasa karena yang dihasilkan oleh sel saraf sangat kecil (dalam skala pikoampere hingga nanoampere) dan transmisinya sangat cepat. Perangkat yang umum digunakan untuk ini adalah teknik elektrofisiologi yang lebih sensitif dan presisi tinggi daripada amperemeter biasa.

Baca Juga :   Jawaban atas Pertanyaan: Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi dan Tujuan Kebijakan tersebut

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait