Tokoh Pemikiran tentang 4 Variabel Berpola yang Membedakan antara Budaya Tradisional dan Budaya Modern adalah

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Budaya, baik tradisional maupun modern, adalah refleksi dari nilai-nilai, sikap, dan perilaku manusia dalam suatu masyarakat. Bagaimana mungkin satu budaya bisa membedakan dirinya dari yang lain? Ini adalah subjek penelitian bagi banyak tokoh pemikiran, dan beberapa di antaranya telah mencetak jalan dengan konsep dan pemikiran mereka yang berinal.

Variabel Berpola dalam Membedakan Budaya

Berbagai pendekatan telah diajukan untuk membedakan budaya tradisional dan budaya modern. Salah satu pendekatan paling populer adalah melalui identifikasi variabel berpola yang dapat digunakan sebagai parameter penilaian. Empat variabel utama yang sering dikaitkan oleh berbagai tokoh pemikiran dalam membedakan budaya tradisional dan budaya modern adalah sebagai berikut:

  1. Cara Berpikir: Budaya tradisional dikaitkan dengan pemikiran yang lebih mitos, spiritual, dan simbolis, sementara budaya modern berorientasi pada pemikiran yang logis, rasional, dan berorientasi pada .
  2. Nilai-nilai Sosial: Budaya tradisional lebih mementingkan nilai-nilai sosial seperti kekeluargaan, komunal, dan kesetiaan kepada tradisi dan adat-istiadat, sedangkan budaya modern lebih menekankan pada individualisme, kompetisi, dan pembaruan.
  3. Teknologi dan Alat: Dalam budaya tradisional, teknologi dan alat biasanya sederhana dan sebagian besar bergantung pada tenaga manusia atau alam, sedangkan dalam budaya modern, teknologi dan alat canggih dan berorientasi pada dan inovasi.
  4. Sosial: Budaya tradisional biasanya memiliki struktur sosial yang hierarkis berdasarkan usia, status, atau jenis kelamin, sementara budaya modern cenderung lebih egalitarian dan demokratis.
Baca Juga :   Kebudayaan Baru yang Lahir dari Perpaduan Unsur-unsur Budaya Jawa, Hindu, Budha, dan Islam Dinamakan

Tokoh Pemikiran Utama

Beberapa tokoh pemikiran yang memimpin dalam studi ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada, Ferdinand Tonnies dengan konsepnya tentang ‘Gemeinschaft dan Gesellschaft', dimana dia menjelaskan tentang pergeseran dari masyarakat tradisional (Gemeinschaft) ke masyarakat yang lebih modern (Gesellschaft). Emile Durkheim juga berkontribusi dalam konteks ini dengan teorinya tentang pergeseran dari solidaritas mekanik (karakteristik dari masyarakat tradisional) menjadi solidaritas organik (yang ditemukan dalam masyarakat modern).

Baca Juga :   Embrio Ikan Mujair Mendapatkan Makanan Untuk Tumbuh Berkembang Dari Mana?

Selanjutnya, tokoh seperti Max Weber juga memainkan peran penting dalam studi ini. Ia mencetuskan konsep ‘disenchantment' untuk menjelaskan bagaimana rasionalisme modern menggantikan pemikiran tradisional yang penuh dengan keajaiban dan mistis.

Secara keseluruhan, studi ini memungkinkan kita memahami lebih dalam tentang bagaimana budaya berkembang dan berubah sepanjang waktu dan konteks, serta bagaimana variasi dalam budaya dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dan individu di dalamnya.

Baca Juga :   Musik yang Berciri Improvisasi Lahir Berkembang dan Populer di Kalangan Masyarakat Kulit Hitam Amerika Serikat adalah Musik

Jadi, jawabannya apa? Budaya tradisional dan modern dapat dibedakan berdasarkan empat variabel berpola utama: cara berpikir, nilai-nilai sosial, teknologi dan alat, dan sosial. Beberapa tokoh pemikiran terkemuka, seperti Ferdinand Tonnies, Emile Durkheim, dan Max Weber, telah mengkontribusi terhadap konseptualisasi dan penjelasan variabel-variabel dan perbedaannya tersebut.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait