Kera Kecil Tak Ber-ekor yang Suka Menyembunyikan Mukanya

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Sudah menjadi hal yang umum diketahui bahwa keragaman satwa liar sangat beragam dan mencengangkan. Dari berbagai jenis serangga hingga mamalia besar, keberadaan mereka masing-masing memiliki peran penting dalam ekosistem. Tapi, pernahkah Anda melihat kera kecil, yang tak ber-ekor, dan memiliki kebiasaan unik menyembunyikan mukanya? Kalau belum, mari kita kenalan lebih jauh tentangnya.

Siapakah Kera Kecil Tak Ber-ekor Ini?

Baca Juga :   Cara Melacak HP Samsung yang Hilang dalam Keadaan Mati

Kera ini merupakan jenis ‘Kera Tarsius', yang berasal dari ‘Tarsiidae'. Tarsiidae merupakan primata kecil yang ditemukan di hutan tropis Asia Tenggara. Ukurannya relatif kecil, dengan panjang tubuh antara 10 sampai 15 cm, dan beratnya tidak lebih dari 150 gram. Satwa ini memiliki bulu yang halus dan mata yang besar. Mengenai ekornya,yang menjadi ciri khas dari kera ini, tidak dimiliki oleh semua subspesiesnya.

Baca Juga :   Mengapa Sikap Toleransi Harus Muncul dalam Masyarakat yang Beragam atau Plural atau Majemuk

Kenapa Ia Menyembunyikan Mukanya?

Secara alami, tarsius memiliki penglihatan yang tajam ketika malam hari. Namun kekurangan dalam penglihatannya ini diimbangi dengan pendengaran yang sangat baik dan digunakan untuk mendeteksi predator yang mendekat. Inilah sebabnya mengapa ia sering menyembunyikan mukanya.

Menyembunyikan mukanya merupakan bentuk tindakan preventif untuk melindungi diri dari ancaman yang mendekat. Tindakan ini juga menjadi sarana untuk mengekspresikan emosi dan komunikasi dalam kelompoknya. Misalnya, saat merasa terancam, tarsius akan menyembunyikan mukanya sebagai tanda bahwa ia dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan.

Baca Juga :   Terdapat Beberapa Alasan untuk Mendukung Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin: Legitimasi Munculnya Demokrasi Terpimpin di Indonesia

Sejauh Manakah Distribusi Kera Tarsius?

Kera Tarsius dapat ditemukan di berbagai bagian Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Habitat alaminya meliputi hutan-hutan tropis, hutan sekunder, dan juga perkebunan-perkebunan. Namun sayangnya, populasinya kian hari semakin berkurang akibat pembakaran hutan, pembukaan lahan untuk perkebunan, dan juga perburuan liar.

Konservasi dan Upaya Perlindungan

Baca Juga :   Dua Buah Kawat Panjang A dan B Diletakkan Sejajar pada Jarak 4 cm Satu Sama Lain Dialiri Arus Sama Arahnya. Tiap Kawat Dialiri Arus Listrik Sebesar 2 A. Besar dan Arah Induksi Magnet di Titik P yang Berjarak 2 cm di Sebelah Kiri Kawat A adalah…?

Mengingat status kera tarsius yang semakin terancam, upaya-upaya konservasi menjadi penting untuk dilakukan. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain melalui pengawasan langsung di habitat alaminya, pembuatan hutan lindung, serta melalui program breeding atau pemuliaan dalam penangkaran.

Penyadaran publik juga menjadi hal yang penting. Dengan paham betapa pentingnya pelestarian satwa ini, masyarakat dapat memiliki pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya konservasi dan perlindungan terhadap satwa.

Baca Juga :   Alat Pancing, Sekop, Pinset, Sumpit Mie dan Staples Merupakan Contoh Pesawat Sederhana Berupa Apa?

Jadi, jawabannya apa? Kera kecil yang tak ber-ekor dan menyembunyikan mukanya adalah bagian penting dari kekayaan alam kita, yang harus kita lestarikan dan lindungi.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait