Manusia Selalu Berusaha Memenuhi Kebutuhannya yang Beraneka Ragam Hingga Mencapai Nilai Kepuasan yang Sebanding/Harmonis, Pernyataan Tersebut Tertera Dalam…

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Manusia sebagai memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan tersebut bisa bersifat materi maupun non-materi. Semua tindakan yang diambil manusia sejatinya adalah untuk memenuhi kebutuhan tersebut demi mencapai kepuasan atau keseimbangan. Pernyataan ini sebenarnya sudah populer dan menjadi dasar dari banyak teori dalam berbagai disiplin ilmu. Namun, dalam artikel ini, kita akan berusaha mengaitkannya dengan beberapa teori dan konsep yang ada dalam dan psikologi.

Baca Juga :   Daulah Usmani memiliki Ancaman dari Barat maupun Timur: Ancaman dari Timur berasal dari

Teori Kebutuhan Maslow

Salah satu teori yang mendukung pernyataan ini adalah Teori Hierarki Kebutuhan Maslow yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikolog terkenal. Menurut Maslow, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi lima tingkatan, yaitu:

  1. Kebutuhan fisiologis (basic needs) seperti makan, minum, dan tidur.
  2. Kebutuhan keamanan (safety needs) seperti rasa aman dan terlindungi dari ancaman.
  3. Kebutuhan sosial (social needs) seperti kasih sayang, persahabatan, dan interaksi sosial.
  4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs) seperti pengakuan dan prestasi.
  5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) seperti pengembangan dan pencapaian potensi maksimal.
Baca Juga :   Dibawah Ini yang Bukan Merupakan Persyaratan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia Melalui Permohonan Sebagaimana Diatur dalam Undang-Undang No 12 Tahun 2006 adalah…

Teori ini menggambarkan bahwa manusia tidak akan mencapai kepuasan atau keseimbangan kecuali semua kebutuhan tersebut, mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi, dapat terpenuhi. Manusia akan selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan di setiap tingkatan, dan melangkah ke tingkatan berikutnya jika kebutuhan sebelumnya terpenuhi.

Hukum Utilitas Marginal

Sementara itu, dalam , prinsip Utilitas Marginal bisa menjadi dasar lain yang mendukung pernyataan ini. Hukum utilitas marginal mengatakan bahwa kepuasan atau nilai guna yang diperoleh seseorang dari konsumsi barang atau jasa akan semakin menurun seiring dengan peningkatan konsumsi barang atau jasa tersebut.

Baca Juga :   Dalam Implementasi Tahap Awal, Apa Tahap Selanjutnya Setelah Kepala Sekolah Menemukan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan yang Sudah Dimiliki?

Konsep ini menunjukkan bahwa manusia selalu berusaha mencapai kepuasan atau keseimbangan dengan mengukur tingkat kepuasan yang diperoleh dari memenuhi berbagai kebutuhan. Manusia akan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan yang memberikan kepuasan lebih tinggi, sambil mempertimbangkan besarnya utilitas marginal yang diperoleh.

Kesimpulan

Dari teori di atas, kita bisa melihat bagaimana pernyataan tentang manusia yang selalu berusaha memenuhi kebutuhannya hingga mencapai kepuasan yang sebanding/harmonis memang sesuai dengan konsep-konsep yang ada dalam dan psikologi. Teori Kebutuhan Maslow dan Hukum Utilitas Marginal keduanya menggambarkan bagaimana manusia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan yang sebanding dengan upaya yang dikeluarkan.

Baca Juga :   Kerajaan Malaka yang Berdiri di Wilayah Melayu Merupakan Kerajaan Bercorak Maritim yang Mengandalkan Penerimaan Kas Kerajaan dari Sektor

Jadi, jawabannya apa? Pernyataan tersebut didukung oleh Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam ilmu Psikologi dan Hukum Utilitas Marginal dalam . Keduanya menjelaskan bagaimana manusia berusaha mencapai kepuasan yang sebanding/harmonis melalui pemenuhan kebutuhan yang beraneka ragam.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait