Sirip Hiu Mempunyai Dampak Ekonomi yang Tinggi Bagi Nelayan Karena Dapat Dijual Dengan Harga yang Cukup Tinggi Tetapi Perburuan Hiu Dapat Menurunkan Populasinya yang Berdampak Pada Kepunahan: Bagaimana Tanggapan Kalian Mengenai Hal Tersebut Dalam Konsep Pembangunan yang Berkelanjutan?

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Perburuan hiu untuk mendapatkan siripnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi banyak nelayan. Namun, praktek ini juga membawa dampak negatif terhadap populasi hiu di alam liar dan secara keseluruhan berdampak pada keseimbangan ekosistem laut. Kebijakan perburuan hiu yang tidak terkendali dapat menyebabkan kepunahan spesies ini, yang berarti akan menurun atau bahkan hilangnya sumber penghasilan tersebut. Maka, pertanyaannya menjadi, bagaimana dampak ini dapat dikelola dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan?

Baca Juga :   Teknik Melukis pada Zaman Renaissance, dengan Cat yang Diaduk dengan Perekat, Biasanya Terbuat dari Putih Telur atau Sagu. Lukisan Menggunakan Media Permukaan Tembok atau Dinding-Dinding Gua Sebagai Penolak Bala. Teknik Melukis ini Disebut Apa?

Pembangunan berkelanjutan adalah konsep yang berusaha menyeimbangkan tiga pilar utama: ekonomi, sosial, dan . Ide ini berarti bahwa dalam pengelolaan sumber daya, harus ada keseimbangan antara keuntungan ekonomi, keadilan sosial dan pelestarian .

Dalam kasus perburuan hiu, komponen ekonomi memang menampilkan manfaat jangka pendek yang signifikan bagi nelayan. Sirip hiu memiliki permintaan yang tinggi di beberapa pasar, seperti di negara-negara Asia Timur untuk dijadikan sup sirip hiu, yang membuat harga jual sirip hiu cukup tinggi di pasar internasional.

Baca Juga :   Laporan Hasil Karya dan Prestasi Terkait Keterampilan Berkomunikasi yang Efektif Secara Lisan

Namun, manfaat ekonomi ini harus dilihat dalam konteks jangka panjang dan dampak yang lebih luas. Praktek perburuan hiu yang berlebihan telah menyebabkan penurunan drastis populasi hiu. Menurut Kelautan Dunia, hampir 30% spesies hiu berada pada ambang kepunahan. Kondisi ini tentunya tidak berkelanjutan dan berdampak negatif pada pilar dari konsep pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga :   Bagaimana Pengaruh Posisi Geografis Asia Tenggara Hubungannya dengan Perdagangan?

Selain itu, penurunan populasi hiu juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem laut. Hiu sebagai predator puncak memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi spesies lain, dan peran ini hilang atau berkurang dapat mempengaruhi kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

Dari perspektif sosial, dampak ekonomi perburuan hiu juga bisa menjadi dua mata pisau. Meski melahirkan mata pencaharian bagi nelayan, keberlangsungan pekerjaan ini dalam jangka panjang tidak terjamin seiring menurunnya populasi hiu.

Baca Juga :   Bila Suatu Organisme Memiliki Kromosom Diploid Sebanyak 48 Maka Jumlah Kromosom Haploidnya Adalah

Oleh karena itu, solusi yang mungkin adalah penerapan pembatasan dan regulasi yang ketat terhadap perburuan hiu, serta upaya konservasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan spesies hiu. Dengan pendekatan ini, kita dapat berharap mencapai keseimbangan antara keuntungan ekonomi jangka pendek dan keberlangsungan serta sosial jangka panjang.

Jadi, jawabannya apa?

Baca Juga :   Terdapat Teori Masuknya Agama Hindu-Budha ke Indonesia, Teori Apa yang Paling Kuat Menurut Pendapatmu? Jelaskan Alasan dan Bukti-Buktinya

Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, perlu ada tindakan yang diambil untuk memastikan bahwa perburuan hiu tidak menurunkan populasi mereka hingga titik kepunahan, sementara juga menjamin mata pencaharian nelayan. Balancing these needs will require collaborative efforts, strict regulations, and continuous socio-environmental consciousness.

Ikuti kami di GoogleNews

Pos terkait