Tutup
News

Contoh Nyata Interaksi dan Pengaruh Antara Budaya Populer dan Budaya Tinggi

×

Contoh Nyata Interaksi dan Pengaruh Antara Budaya Populer dan Budaya Tinggi

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Nyata Interaksi dan Pengaruh Antara dan Budaya Tinggi

Interaksi antara dan budaya tinggi dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dalam banyak fenomena. Berikut adalah nyata bagaimana keduanya bisa saling mempengaruhi, baik dalam hal positif maupun negatif:

1. Interaksi dalam Dunia Film: “The Great Gatsby” (2013)

Film The Great Gatsby yang disutradarai oleh Baz Luhrmann pada tahun 2013 adalah yang menarik tentang bagaimana budaya tinggi (dalam hal ini karya sastra klasik) bisa berinteraksi dengan (melalui elemen-elemen modern seperti musik pop dan desain visual yang bombastis).

Iklan
  • Budaya Tinggi: The Great Gatsby adalah novel terkenal karya F. Scott Fitzgerald, yang diakui sebagai karya sastra tinggi yang menggali tema-tema kompleks mengenai impian Amerika, kelas sosial, dan dekadensi moral pada era 1920-an.
  • : Dalam film adaptasi Luhrmann, selain menampilkan visual yang megah dan dramatis, terdapat juga penggunaan lagu-lagu modern, seperti “Young and Beautiful” oleh Lana Del Rey dan remix lagu-lagu populer oleh DJ terkenal. Ini adalah bagaimana elemen musik pop dipadukan dengan konteks sastra klasik untuk menarik audiens lebih luas.
Baca Juga :   Bagaimana Pemilihan Topik dalam Wawancara Yang Baik dan Tepat

Interaksi dan Pengaruh:

  • Film ini memperkenalkan karya sastra klasik kepada audiens yang mungkin tidak tertarik membaca buku, sementara tetap mempertahankan nilai-nilai budaya tinggi yang terkandung dalam novel aslinya.
  • Di sisi lain, penggunaan musik pop modern memberi sentuhan yang lebih mudah diterima dan mengundang perhatian penonton muda, mempertemukan kedua dunia ini dan menciptakan pengalaman budaya yang lebih inklusif.

2. Musik Hip-Hop dan Sastra

Musik hip-hop, yang awalnya berkembang sebagai ekspresi budaya jalanan dan subkultur perkotaan, kini sering menyentuh tema-tema filosofis dan sosial yang dalam, yang dapat dihubungkan dengan elemen-elemen budaya tinggi.

  • Budaya Tinggi: Banyak rapper seperti Kendrick Lamar atau Common mengutip filsuf, penulis sastra klasik, dan konsep-konsep filosofis dalam lirik mereka. Lamar, dalam albumnya To Pimp a Butterfly (2015), menggunakan elemen-elemen sejarah Amerika, politik rasial, serta kutipan dari karya-karya seperti Shakespeare dan filsafat untuk menyampaikan pesan sosial yang dalam.
Baca Juga :   Archaebacteria yang Hidup di Daerah Bersuhu Tinggi Disebut Apa?

Interaksi dan Pengaruh:

  • Musik hip-hop telah membawa banyak ide-ide dari budaya tinggi ke dalam budaya populer, membuatnya lebih terjangkau dan relevan bagi audiens yang lebih luas. Dengan cara ini, genre yang pada awalnya dianggap sebagai budaya populer kini berperan dalam menyampaikan ide-ide yang lebih dalam dan filosofis.

Kritik: Dominasi Budaya Populer vs. Pengaruh Terhadap Budaya Tinggi

Ketika membahas apakah dominasi budaya populer dapat mengikis nilai-nilai yang dianggap sebagai bagian dari budaya tinggi atau justru menciptakan ruang untuk ekspresi budaya yang lebih inklusif, ada dua perspektif yang perlu dipertimbangkan.

1. Apakah Dominasi Budaya Populer Mengikis Budaya Tinggi?

Beberapa kritik terhadap dominasi budaya populer berpendapat bahwa hiburan yang lebih mudah diakses dan cepat berubah ini bisa mengikis penghargaan terhadap seni, sastra, dan filosofi yang lebih mendalam.

  • Peningkatan Konsumsi Hiburan Murah: Di era digital, banyak orang lebih tertarik untuk mengonsumsi konten hiburan yang mudah dipahami dan tidak terlalu memerlukan pemikiran mendalam, seperti reality TV, media sosial, atau film blockbuster. Ini bisa mengarah pada penurunan minat terhadap karya sastra klasik atau pertunjukan seni yang lebih kompleks.
  • : Dalam banyak kasus, orang lebih suka menonton film superhero yang penuh efek visual dan aksi, ketimbang membaca novel klasik yang membutuhkan lebih banyak waktu dan perhatian. Hal ini bisa memengaruhi persepsi orang terhadap seni yang lebih bernilai “tinggi,” yang sering dianggap lebih “elit” dan tidak mudah diakses.
Baca Juga :   Sebutan Untuk Suatu Karya Musik Yang Tertulis dan Merupakan Karya Musik Baru Yang Berbeda Dari Melodi Aslinya Adalah

2. Apakah Budaya Populer Menciptakan Ruang Baru untuk Ekspresi Inklusif?

Namun, ada juga pandangan yang lebih optimis terhadap hubungan antara budaya populer dan budaya tinggi. Budaya populer dapat memperkenalkan nilai-nilai dan ide-ide dari budaya tinggi ke audiens yang lebih luas, menciptakan ruang untuk ekspresi yang lebih inklusif dan mendalam.

  • Akses Lebih Luas ke Tema Sosial dan Filosofis: Banyak elemen budaya populer, terutama musik, film, dan media sosial, kini mengangkat isu-isu yang relevan seperti ketidaksetaraan rasial, politik, dan keadilan sosial, yang sebelumnya hanya ditemukan dalam konteks budaya tinggi.
  • Contoh: Misalnya, film-film superhero yang mungkin dianggap sebagai hiburan ringan, tetapi sering kali menyampaikan pesan moral yang dalam, seperti keadilan, tanggung jawab, dan pengorbanan. Banyak film ini juga berhubungan dengan isu-isu kontemporer seperti kekuatan politik, hak asasi manusia, atau kesetaraan rasial, yang sering ditemukan dalam karya sastra atau filsafat.
  • Musik Hip-Hop: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, banyak musisi hip-hop yang menyelami tema-tema yang lebih dalam, termasuk ketidakadilan sosial dan pengalaman sejarah rasial, yang memungkinkan audiens dari latar belakang yang lebih beragam untuk terhubung dengan ide-ide tersebut.
Baca Juga :   Untuk merespon permintaan Anda dengan baik, saya memerlukan ilustrasi atau konteks tambahan yang lebih spesifik tentang Dinda dan situasi mobilitas sosialnya. Namun, berikut adalah contoh bagaimana saya bisa mendekati penulisan artikel ini berdasarkan pertanyaan Anda:

Ruangan Baru untuk Dialog Budaya

Dengan akses yang lebih mudah ke berbagai media dan platform digital, banyak karya budaya yang tidak terikat lagi pada batasan tradisional antara budaya tinggi dan populer. Misalnya, media sosial telah menciptakan ruang baru di mana ide-ide dari budaya tinggi bisa dibagikan secara luas, sementara karya-karya budaya populer seperti memes atau vlog bisa menciptakan percakapan yang lebih santai namun tetap mengangkat tema-tema penting.


Kesimpulan

Kedua pandangan—budaya populer mengikis budaya tinggi atau malah menciptakan ruang ekspresi yang inklusif—sama-sama memiliki dasar yang kuat. Pada satu sisi, dominasi budaya populer memang berpotensi mengurangi minat terhadap bentuk seni dan sastra yang lebih mendalam dan rumit. Namun, di sisi lain, budaya populer juga memberikan peluang untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mengedepankan ide-ide yang lebih inklusif dan beragam, membuka dialog antara berbagai lapisan masyarakat.

Baca Juga :   Lakukan Pengamatan Terhadap Perubahan Sosial Budaya yang Terjadi di Indonesia Melalui Berbagai Artikel dan Media Massa

Budaya populer dan budaya tinggi tidak perlu dilihat sebagai hal yang terpisah atau saling bertentangan, melainkan bisa saling memperkaya. Dengan cara ini, budaya populer dapat membawa ekspresi budaya yang lebih inklusif, sementara budaya tinggi tetap memiliki ruang untuk berkembang dan dihargai di kalangan yang lebih terbatas.

Sumber Referensi:

  1. Storey, J. (2018). Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction (7th ed.). Routledge.
  2. Grainge, P., & Johnson, C. (2016). Cultural Economy: Cultural Analysis and Commercial Life. Routledge.
  3. Fiske, J. (2010). Understanding Popular Culture. Routledge.
  4. Lamar, K. (2015). To Pimp a Butterfly. Top Dawg Entertainment/Aftermath/Interscope Records.