Tutup
News

Diskusikan Dampak Serangan C. Wright Mills terhadap Fungsionalisme Struktural

×

Diskusikan Dampak Serangan C. Wright Mills terhadap Fungsionalisme Struktural

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Diskusikan dampak serangan C. Wright Mills terhadap fungsionalisme struktural dan bagaimana teori konflik serta teori pertukaran muncul sebagai alternatif. Bagaimana pengaruh ini membentuk pemikiran sosiologi pada masa itu?

Bandingkan pandangan William Graham Sumner dan Lester Ward mengenai kemajuan sosial dan fungsi sosial. Bagaimana keduanya menggunakan teori evolusi dalam analisis sosial mereka? Apa perbedaan utama dalam pendekatan mereka terhadap sosialisme dan kapitalisme?

Iklan

Diskusikan Dampak Serangan C. Wright Mills terhadap Fungsionalisme Struktural

C. Wright Mills, seorang sosiolog kritis, dikenal melalui karyanya The Sociological Imagination yang menyerang pendekatan fungsionalisme struktural, khususnya versi Talcott Parsons. Fungsionalisme struktural memandang masyarakat sebagai harmonis yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung. Mills menolak pandangan ini karena dianggap terlalu abstrak dan tidak memberikan solusi konkret terhadap permasalahan sosial.

Mills berpendapat bahwa fungsionalisme struktural cenderung mengabaikan dinamika konflik, kekuasaan, dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Ia mengkritik fungsionalisme karena tidak mampu menjelaskan perubahan sosial yang cepat, terutama di era modern, di mana kekuasaan terpusat pada elit tertentu. Pandangan ini membuka ruang untuk teori-teori alternatif yang lebih dinamis seperti teori konflik dan teori pertukaran.

Baca Juga :   Hukum Asal dari Suatu Aktivitas Muamalah Seperti Jual Beli adalah

Teori Konflik dan Teori Pertukaran sebagai Alternatif

  1. Teori Konflik
    Dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx, teori konflik menekankan adanya pertarungan antara kelas-kelas sosial untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas. Ini berbeda dari fungsionalisme yang menganggap masyarakat stabil. Mills sendiri menekankan pentingnya analisis kekuasaan dan bagaimana elit memanfaatkan struktur sosial untuk mempertahankan dominasi mereka.
  2. Teori Pertukaran
    Dikembangkan oleh George Homans, teori pertukaran berfokus pada interaksi sosial sebagai proses pertukaran timbal balik yang didasarkan pada keuntungan dan kerugian. Berbeda dari teori konflik yang makro, teori pertukaran melihat interaksi mikro dalam membentuk struktur sosial.

Pengaruh terhadap Pemikiran Sosiologi
Pandangan Mills memaksa para sosiolog untuk lebih kritis terhadap struktur sosial dan mengakui dinamika konflik serta interaksi mikro. Hal ini memperkaya perspektif sosiologi, menjadikannya lebih relevan untuk menganalisis masyarakat yang kompleks dan beragam.


Pandangan William Graham Sumner dan Lester Ward

William Graham Sumner

Sumner adalah pendukung Darwinisme sosial. Ia percaya bahwa masyarakat berkembang melalui prinsip survival of the fittest. Dalam pandangannya, kapitalisme adalah bentuk terbaik dari kompetisi sosial, di mana individu dan kelompok yang kuat akan mendominasi, sementara yang lemah akan tersingkir. Sumner sangat kritis terhadap intervensi pemerintah atau kebijakan sosial yang dianggap melanggar “hukum alam.”

Baca Juga :   Berikut Ini Bukan Termasuk Faktor yang Mempengaruhi Potensi Desa

Lester Ward

Berbeda dengan Sumner, Lester Ward adalah pelopor sosiologi yang mendukung peran aktif pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial. Ia menolak gagasan bahwa kompetisi bebas akan selalu menghasilkan kemajuan. Ward menggunakan teori evolusi, tetapi dengan pendekatan yang lebih humanis. Ia percaya bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan evolusi sosial melalui , kebijakan sosial, dan teknologi.

Perbandingan Utama

AspekWilliam Graham SumnerLester Ward
Teori EvolusiMendukung Darwinisme sosial.Mendukung evolusi terkendali.
KapitalismeMembela kapitalisme tanpa intervensi.Mendukung regulasi untuk keadilan sosial.
SosialismeMenolak keras sosialisme.Terbuka pada kebijakan pro-sosialisme.
Fungsi SosialMasyarakat harus dibiarkan berkembang alami.Masyarakat dapat diarahkan untuk kebaikan bersama.

Kesimpulan

Pemikiran C. Wright Mills, teori konflik, dan teori pertukaran mengubah arah sosiologi dari penekanan pada harmoni menuju pengakuan konflik dan interaksi mikro. Di sisi lain, perdebatan antara Sumner dan Ward menunjukkan bagaimana teori evolusi dapat digunakan untuk mendukung atau mengkritik sosial yang ada. Pemikiran kritis ini memperluas wawasan dalam memahami masyarakat, menjadikannya lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

Baca Juga :   Teks Editorial Memiliki Karakter Unik yang Biasa Dikatakan Sebagai

Referensi:

Diskusikan Dampak Serangan C. Wright Mills terhadap Fungsionalisme Struktural

C. Wright Mills, seorang sosiolog kritis, dikenal melalui karyanya The Sociological Imagination yang menyerang pendekatan fungsionalisme struktural, khususnya versi Talcott Parsons. Fungsionalisme struktural memandang masyarakat sebagai harmonis yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung. Mills menolak pandangan ini karena dianggap terlalu abstrak dan tidak memberikan solusi konkret terhadap permasalahan sosial.

Mills berpendapat bahwa fungsionalisme struktural cenderung mengabaikan dinamika konflik, kekuasaan, dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Ia mengkritik fungsionalisme karena tidak mampu menjelaskan perubahan sosial yang cepat, terutama di era modern, di mana kekuasaan terpusat pada elit tertentu. Pandangan ini membuka ruang untuk teori-teori alternatif yang lebih dinamis seperti teori konflik dan teori pertukaran.

Baca Juga :   Ibu Bilang Akan Pulang Setelah 4 Jam Lebih 15 Menit. Jika Ibu Pergi Pukul 07.30, Maka Ibu Akan Pulang Pada Pukul…

Teori Konflik dan Teori Pertukaran sebagai Alternatif

  1. Teori Konflik
    Dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx, teori konflik menekankan adanya pertarungan antara kelas-kelas sosial untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas. Ini berbeda dari fungsionalisme yang menganggap masyarakat stabil. Mills sendiri menekankan pentingnya analisis kekuasaan dan bagaimana elit memanfaatkan struktur sosial untuk mempertahankan dominasi mereka.
  2. Teori Pertukaran
    Dikembangkan oleh George Homans, teori pertukaran berfokus pada interaksi sosial sebagai proses pertukaran timbal balik yang didasarkan pada keuntungan dan kerugian. Berbeda dari teori konflik yang makro, teori pertukaran melihat interaksi mikro dalam membentuk struktur sosial.

Pengaruh terhadap Pemikiran Sosiologi
Pandangan Mills memaksa para sosiolog untuk lebih kritis terhadap struktur sosial dan mengakui dinamika konflik serta interaksi mikro. Hal ini memperkaya perspektif sosiologi, menjadikannya lebih relevan untuk menganalisis masyarakat yang kompleks dan beragam.


Pandangan William Graham Sumner dan Lester Ward

William Graham Sumner

Sumner adalah pendukung Darwinisme sosial. Ia percaya bahwa masyarakat berkembang melalui prinsip survival of the fittest. Dalam pandangannya, sistem kapitalisme adalah bentuk terbaik dari kompetisi sosial, di mana individu dan kelompok yang kuat akan mendominasi, sementara yang lemah akan tersingkir. Sumner sangat kritis terhadap intervensi pemerintah atau kebijakan sosial yang dianggap melanggar “hukum alam.”

Baca Juga :   Salah Satu Akhlak Mulia Yang Harus Kita Terapkan Sebagai Bentuk Penghormatan Terhadap Guru Adalah…

Lester Ward

Berbeda dengan Sumner, Lester Ward adalah pelopor sosiologi yang mendukung peran aktif pemerintah dalam menciptakan keadilan sosial. Ia menolak gagasan bahwa kompetisi bebas akan selalu menghasilkan kemajuan. Ward menggunakan teori evolusi, tetapi dengan pendekatan yang lebih humanis. Ia percaya bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan evolusi sosial melalui , kebijakan sosial, dan teknologi.

Perbandingan Utama

AspekWilliam Graham SumnerLester Ward
Teori EvolusiMendukung Darwinisme sosial.Mendukung evolusi terkendali.
KapitalismeMembela kapitalisme tanpa intervensi.Mendukung regulasi untuk keadilan sosial.
SosialismeMenolak keras sosialisme.Terbuka pada kebijakan pro-sosialisme.
Fungsi SosialMasyarakat harus dibiarkan berkembang alami.Masyarakat dapat diarahkan untuk kebaikan bersama.

Kesimpulan

Pemikiran C. Wright Mills, teori konflik, dan teori pertukaran mengubah arah sosiologi dari penekanan pada harmoni menuju pengakuan konflik dan interaksi mikro. Di sisi lain, perdebatan antara Sumner dan Ward menunjukkan bagaimana teori evolusi dapat digunakan untuk mendukung atau mengkritik sistem sosial yang ada. Pemikiran kritis ini memperluas wawasan dalam memahami masyarakat, menjadikannya lebih adaptif terhadap perubahan zaman.

Referensi:

  1. Mills, C. Wright. The Sociological Imagination. Oxford University Press, 1959.
  2. Ward, Lester. Dynamic Sociology. D. Appleton and Company, 1883.
  3. Sumner, William Graham. What Social Classes Owe to Each Other. Harper & Brothers, 1883.
  4. Ritzer, George. Sociological Theory. McGraw-Hill, 2011.