Menjaga Kerukunan di Kelas Merupakan Contoh Sikap yang Mencerminkan Sila Pancasila yang

Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dapat menciptakan harmoni, kerukunan, dan kebersamaan dalam masyarakat. Salah satu tempat yang sering dijadikan ajang penerapan nilai-nilai Pancasila ini adalah di kelas, di mana siswa dari berbagai latar belakang berkumpul dan belajar bersama-sama.

Menjaga kerukunan di kelas adalah sikap yang mencerminkan sila Pancasila, yaitu:

Baca Juga :   Berikut Ini Termasuk Pertanyaan-Pertanyaan yang Diajukan Saat Mengevaluasi Teks Anekdot Kecuali

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam konteks kelas, sila ini dapat diterapkan melalui sikap toleransi terhadap dan keyakinan siswa yang lain. Menunjukkan rasa hormat dan menghargai perbedaan ini bisa menjadi bentuk kerukunan yang membawa pada hubungan yang harmonis antara siswa di kelas.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Menjaga kerukunan di kelas juga mencerminkan sila kedua. Dalam hal ini, siswa memperlakukan sesama secara adil dan beradab, tanpa membedakan suku, ras, atau status sosial. Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan yang baik dan tidak boleh dianiaya atau diperlakukan secara tidak adil.

Baca Juga :   Pesaing Bukan Musuh yang Harus Dikalahkan, Tetapi Adalah Rekan Kerja dalam Berkompetisi Secara Sehat. Pekerjaan yang Dilakukan Secara Bersama-sama Akan Mempererat Tali Persaudaraan di Antara Sesama. Mengapa Bisa Demikian?

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Menjaga kerukunan di kelas mencerminkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Di kelas, siswa diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan, memahami bahwa meski mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka semua adalah bagian dari Indonesia.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila ini relevan dengan meningkatkan rasa kerukunan di kelas melalui musyawarah. Siswa diajarkan untuk saling mendengarkan, menghargai pendapat orang lain dan menggunakan hikmah kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, semuanya mendukung kerukunan di kelas.

Baca Juga :   Sebelum Mengupas Pemikiran-Pemikiran Mendasar yang Muncul dalam Filsavat Seni, Penulis Mengangkat Pemikiran tentang Ilmu Seni yang Selama ini Lebih Banyak Dilupakan Orang. Ilmu Seni Harus Dibedakan dengan Seni. Seni Itu Tentang Penghayatan, Sedangkan Ilmu Seni adalah Tentang Pemahaman. Seni untuk Dinikmati, Sedangkan Ilmu Seni untuk Dipahami. Perbaikan Untuk Kata yang Dicetak Tebal adalah…?

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Menjaga kerukunan di kelas juga mencerminkan sila kelima, di mana siswa memahami dan menghargai keadilan sosial. Mereka diajarkan untuk berbagi dan memberi tanpa memperhatikan latar belakang sosial ekonomi teman-teman mereka, yang tentu saja membantu membangun suasana kelas yang harmonis dan damai.

Dengan demikian, menjaga kerukunan di kelas bukan hanya menjadi simbol kerukunan itu sendiri, tapi juga wujud nyata dari penerapan nilai-nilai Pancasila. Kita semua berasal dari Indonesia, dan dengan mencerminkan Pancasila di kelas, kita juga menjaga semangat ke-Indonesiaan kita.

Baca Juga :   Karya Seni atau Desain Grafis yang Membuat Komposisi Gambar dan Huruf di Atas Kertas Berukuran Besar atau Kecil Disebut

Pos terkait