Hijrah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA dari Mekkah ke Madinah adalah salah satu peristiwa paling ikonik dalam sejarah Islam. Peristiwa ini mencakup berbagai momen dramatis dan emosional, salah satunya adalah ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA bersembunyi di Gua Sur. Tapi apa yang sebenarnya terjadi saat mereka berada di dalam gua itu dan apa yang berbisik Nabi Muhammad kepada Abu Bakar?
Gua Sur: Tempat Persembunyian
Pada tahap awal hijrah, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar RA memutuskan untuk bersembunyi di Gua Sur guna menghindari kejaran pihak Quraish. Gua ini terletak di gunung Thawr, sekitar 5 mil selatan Mekkah. Mereka bersama dengan pembantu Abu Bakar, Amir bin Fuhairah, dan pemandu mereka, Abdullah bin Uraiqat, berangkat pada malam hari dan mencapai gua pada pagi hari.
Kesetiaan dan Keteguhan Abu Bakar
Selama di gua, Abu Bakar sangat khawatir akan keselamatan Rasulullah. Ia melakukan segala cara untuk memastikan keselamatan Nabi, termasuk mengecheck lubang-lubang kecil di gua sebelum Nabi Muhammad masuk. Setelah Nabi berada di dalam, Abu Bakar menemani beliau dan terus waspada terhadap bahaya potensial.
Berbisik Kepada Abu Bakar
Tandingan dan penuh bahaya di situlah, Nabi Muhammad SAW bertenang dan berbisik kepada Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW berbisik, “La tahzan, innallaha ma'ana“, yang berarti, “Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita” (QS. At-Taubah: 40).
Kata-kata ini menjelaskan iman dan kepercayaan kuat Nabi Muhammad kepada Allah SWT meskipun dalam situasi yang penuh ancaman dan ketidakpastian. Oman yang diucapkan itu memberikan ketenangan dan kekuatan kepada Abu Bakar, menguatkan rasa optimisme dan harapannya bahwa mereka akan selamat dari kejaran musuh.
Kesimpulan
Peristiwa bersejarah yang terjadi di Gua Sur, yang melibatkan berbisiknya Nabi Muhammad SAW kepada Abu Bakar di saat khawatir, menjadi catatan penting dalam sejarah Islam. Ini menekankan betapa kuatnya kepercayaan dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan. Terlebih lagi, ini juga menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW selalu meneguhkan kuasa Allah SWT bahkan dalam tahap paling menantang dan bahaya penganiayaan.