Bola pingpong memiliki sifat yang unik dan menarik. Salah satu aspek yang membedakannya dari benda lainnya adalah kemampuannya untuk memantul saat jatuh dari ketinggian tertentu. Dalam konteks ini, kita akan mengulas bagaimana bola pingpong dapat memantul kembali dengan ketinggian 4/5 kali dari ketinggian aslinya setelah dijatuhkan dari ketinggian 25 meter.
Fisika di Balik Pantulan Bola Pingpong
Pantulan bola pingpong adalah perwujudan dari hukum kekekalan energi dalam fisika. Ketika bola pingpong dijatuhkan, energi gravitasional yang dimilikinya lantas dikonversi menjadi energi kinetik. Ketika bola menghantam permukaan, sebagian energi ini digunakan untuk merubah bentuk bola (energi potensial elastis). Setelah itu, bentuk bola kembali seperti semula dan energi potensial elastis ini dikonversi kembali menjadi energi kinetik saat bola memantul naik.
Memantul Dengan Ketinggian 4/5 Kali
Ketika bola pingpong dijatuhkan dari ketinggian 25 meter, ia tidak memantul kembali ke ketinggian asli. Faktor-faktor seperti resistansi udara, gesekan, dan efek deformasi bola mempengaruhi tingkat pantulan. Dalam hal ini, asumsikan efisiensi pantulan bola adalah 4/5 atau 80%. Artinya, setiap kali bola memantul, ia memantul kembali ke ketinggian yang sama dengan 4/5 kali ketinggian jatuhnya.
Maka, setelah jatuh dari ketinggian 25 meter, bola pingpong akan memantul kembali ke ketinggian 20 meter (4/5 dari 25 meter). Dalam pantulan berikutnya, bola itu akan mencapai ketinggian 16 meter (4/5 dari 20 meter), dan seterusnya.
Mengerti bagaimana bola pingpong memantul dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pantulannya, bukan hanya menambah pengetahuan fisika kita, tetapi juga bisa membantu kita menjadi pemain pingpong yang lebih baik. Seperti yang kita lihat, fisika berlaku di mana-mana dalam hidup kita, bahkan dalam permainan sederhana seperti pingpong.