Pertemuan antara Rasulullah SAW dan rombongan haji dari Yatsrib—kota yang belakangan dikenal sebagai Madinah—adalah momen penting dalam sejarah Islam. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-11 Masehi, di mana Rasulullah membagikan dakwah Islam kepada rombongan haji dari Yatsrib. Mari kita telusuri lebih lanjut respon pertama rombongan ini saat menerima ajaran Islam dari Rasulullah SAW.
Peristiwa Pertemuan
Rasulullah SAW telah menempuh jalan panjang dalam usahanya untuk menyebarkan ajaran Islam. Pada masa itu, beliau menyambut berbagai rombongan haji yang datang dari penjuru Arab, termasuk rombongan dari kota Yatsrib. Pertemuan ini biasanya menjadi peluang untuk Rasulullah memberikan dakwah tentang ajaran Islam.
Respon Pertama Rombongan Haji dari Yatsrib
Rombongan haji dari Yatsrib yang pertama kali mendengar dakwah Islam dari Rasulullah SAW, sejatinya menunjukkan respon positif. Mereka menerima dakwah tersebut dan menyatakan bahwa mereka akan membawanya kembali ke Yatsrib untuk disebarkan kepada orang-orang di sana. Mereka mengakui bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang membawa pesan kedamaian, kerukunan, dan keadilan.
Dalam narasi sejarah, diceritakan bahwa rombongan haji dari Yatsrib ini merasa terpanggil dengan ajaran Islam, terutama dengan fokus ajaran ini pada persaudaraan dan keadilan social. Mereka melihat Islam sebagai pemecah perselisihan dan peperangan suku yang saat itu merajalela di Yatsrib.
Pembawaan Dakwah Kepada Yatsrib
Setelah pertemuan tersebut, rombongan haji ini kemudian kembali ke Yatsrib dan mulai menyebarkan ajaran Islam yang mereka pelajari dari Rasulullah SAW. Respon positif ini belum pernah ditemui Rasulullah sebelumnya. Proses penyebaran ajaran Islam di Yatsrib juga terbantu oleh kondisi sosial-politik kota tersebut yang pada waktu itu sedang dilanda konflik antar suku. Banyak di antara penduduk Yatsrib yang merasa Islam membawa solusi atas konflik mereka dan mulai beralih memeluk agama ini.
Kesimpulan
Respon pertama saat rombongan haji dari Yatsrib bertemu Rasulullah dan diberi dakwah tentang ajaran Islam adalah positif dan antusias. Dakwah yang mereka terima tidak hanya mereka simpan bagi diri mereka sendiri, tetapi juga mereka sebarkan ke sesama penduduk Yatsrib, yang kemudian berimbas pada penyebaran Islam ke seluruh penjuru kota tersebut. Proses ini kemudian berujung pada hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah, dan membuka bab baru dalam sejarah Islam.