Dalam konteks perpajakan di banyak negara, suami dan istri mungkin diperbolehkan untuk mendeclare pajak mereka secara bersama atau terpisah. Jika seorang istri memilih untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan secara mandiri atau terisolasi dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya, dia mungkin perlu menuliskan pernyataan resmi kepada otoritas pajak yang bersangkutan.
Berikut adalah contoh dari surat pernyataan seorang istri yang ingin melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan terpisah dari suaminya.
[Nama Anda][Alamat Anda][Tanggal]Kepada:Direktorat Jenderal Pajak[Alamat kantor pajak setempat]Subjek: Pernyataan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Secara Terpisah
Yang terhormat,
Saya, [Nama Anda], seorang warga negara [Nama Negara], dengan ini menulis untuk menyampaikan niat saya dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan saya secara terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suami saya, [Nama Suami].
Saya memahami bahwa hak dan kewajiban ini meliputi, namun tidak terbatas pada, pengisian deklarasi pajak, membayar pajak yang terhutang, mempertahankan catatan, dan mematuhi semua hukum dan regulasi pajak yang berlaku.
Saya menjamin bahwa saya akan mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam hal memisahkan hak dan kewajiban perpajakan saya dari suami saya, dan saya berhak dirikan untuk menanggung akibat hukum apa pun jika informasi ini terbukti tidak benar.
Terima kasih atas perhatian dan bantuan Anda dalam hal ini.
Hormat saya,
[Nama Anda]
Harap perhatikan bahwa contoh surat ini telah disederhanakan dan mungkin perlu disesuaikan sesuai dengan undang-undang dan peraturan pajak negara tertentu. Selalu konsultasikan dengan penasihat hukum atau pajak profesional sebelum membuat pernyataan resmi semacam ini.
