Perkembangan bahasa pada anak adalah satu aspek penting dalam tahap perkembangan mereka, dan ini berlangsung sepeti sebuah proses yang kompleks yang dimulai saat masih bayi. Secara umum, teori empiris menggambarkan bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman. Dalam konteks perkembangan bahasa, teori ini mendalilkan bahwa anak-anak memperoleh bahasa melalui interaksi dengan lingkungan sekitar mereka.
Perkembangan Bahasa Bayi
Perkembangan bahasa pada bayi dimulai dari saat mereka dilahirkan. Di awal kehidupan, bayi akan menggunakan isyarat nonverbal dan vokalisasi seperti menangis untuk berkomunikasi. Pertumbuhan dan perkembangan mereka secara bertahap akan membawa perkembangan bahasa yang lebih kompleks.
Sekitar usia 10-12 bulan, sebagian besar bayi akan mulai mengeluarkan kata pertama mereka. Ini seringkali diperoleh dari pengulangan kata yang sering mereka dengar dari lingkungan sekitar, seperti “mama” atau “dada”. Ini merujuk pada pendekatan empiris, di mana bayi mulai memahami dan mensimulasikan kata-kata yang mereka dengar sehari-hari.
Perkembangan Bahasa Anak
Pesatnya perkembangan bahasa anak terjadi saat mereka berusia antara 2-7 tahun, ketika mereka mulai membentuk frasa dan kalimat sederhana dan memperluas perbendaharaan kata mereka. Anak-anak belajar banyak tentang bahasa melalui proses imitasi, latihan, dan koreksi. Estimasi dan persepsi mereka tentang struktur dan aturan bahasa mereka, diperbaiki melalui percobaan dan kesalahan, sejalan dengan teori empiris.
Kesimpulan
Secara umum, teori empiris memandang bahwa pengetahuan bahasa diperoleh melalui pengalaman. Bayi dan anak-anak belajar bahasa melalui interaksi dengan orang-orang di sekitar mereka dan dengan lingkungan mereka. Mereka meniru apa yang mereka dengar, praktik, dan belajar dari kesalahan mereka. Seiring waktu, ini mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang aturan dan struktur bahasa, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif.