Sebuah pertanyaan penting dalam sejarah dan budaya Indonesia adalah, “Siapakah yang menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia?” Identitas peziarah agama yang memainkan peran penting ini telah menjadi subjek penelitian dan debat selama beberapa dekade. Pendapat menyebar ke seluruh spektrum, dari pemikiran sampai tindakan penduduk setempat, untuk mengklaim bahwa aksi tersebut dilakukan oleh pedagang, diplomat dan biksu India. Sumber menulis yang berlangsung sejak jaman dahulu, seperti prasasti yang ada di Jawa dan lontar-lontar yang ditemukan di Bali, memberi kita petunjuk tentang hal ini.
Penyebab Penyebaran Hindu
Jika kita melihat sejarah Indonesia, penyebaran Hindu bisa diakibatkan oleh kontak yang intens dengan pedagang India yang datang untuk perdagangan rempah-rempah dan barang lainnya. Kontak ini mungkin telah mempengaruhi perkembangan agama dan budaya setempat.
Terdapat juga teori yang menyebutkan bahwa para brahmana (kelompok pendeta) India yang mencari pengikut baru berlayar ke Indonesia dan mengkonversi penduduk setempat. Namun, kedua teori tersebut mencapai batas ketika kita melihat prasasti di Jawa dan lontar-lontar supa di Bali. Kedua sumber ini menunjukkan penyebaran agama yang lebih kompleks dan beraneka ragam.
Prasasti Jawa dan Lontar-Lontar Bali
Prasasti Jawa, seperti Prasasti Canggal (732 M) dan Prasasti Kalasan (778 M), menyebut tentang kehadiran raja, brahmana dan biksu Buddha di pulau itu. Sedangkan, lontar-lontar Bali, seperti Lontar Usana Bali dan Lontar Usana Dewa, menceritakan mitos-mitos dan cerita tentang dewa-dewa Hindu dan para brahmana.
Di dalam Prasasti Canggal, penyebaran Hindu di Jawa disebutkan oleh Raja Sanjaya, yang memerintahkan pembangunan sebuah candi untuk dewi Tara dan membangun sebuah biara bagi para biksu. Ini membuktikan bahwa agama Hindu telah menyebar di Jawa pada tahun 732 M.
Sedangkan menurut Lontar Usana Bali dan Usana Dewa, peziarah yang menyebarkan agama Hindu di Bali adalah seorang brahmana suci bernama Rsi Markandeya, yang dikenal sebagai pendiri agama Hindu di pulau Dewata ini.
Kesimpulan
Berdasarkan bukti-bukti ini, dapat kita lihat bahwa India mempengaruhi Indonesia melalui interaksi perdagangan dan penyebaran agama oleh para brahmana dan biksu. Namun, ini bukanlah suatu proses yang sederhana dan langsung, tetapi suatu pertukaran dan penyesuaian yang kompleks dari ide-ide dan budaya.