Dalam penjelasan ranah ekonomi, analisis pasokan dan permintaan sering digunakan untuk memprediksi harga dan kuantitas barang atau jasa dalam pasar bebas. Konsep tersebut adalah fundamental dari teori ekonomi. Fungsi penawaran, dalam konteks ini, dapat digambarkan sebagai hubungan antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.
Untuk kasus kerangka pertanyaan di atas, kita mengetahui bahwa pada harga RP2,00, jumlah barang yang ditawarkan adalah 5 unit. Dan pada harga RP3,00, jumlah barang yang ditawarkan naik menjadi 8 unit. Dari informasi ini, kita dapat menyarikan fungsi penawaran berdasarkan perbedaan harga dan kuantitas.
Fungsi penawaran, dalam hal ini, cenderung merupakan fungsi linear yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
Q = mP + c
Dimana:
Q
adalah kuantitas barang yang ditawarkan atau pasokanP
adalah harga barangm
adalah kemiringan garis (menyatakan tingkat perubahan Q terhadap P)c
adalah konstanta (menyatakan Q ketika P = 0)
Untuk menentukan m
dan c
, kita bisa menggunakan dua poin yang kita ketahui yaitu (P: RP2.00, Q: 5 unit) dan (P: RP3.00, Q: 8 unit). Kita bisa menghitung m
sebagai perubahan Q dibagi perubahan P:
m = (Q2 - Q1) / (P2 - P1) = (8 - 5) / (3 - 2) = 3
c
dapat dihitung dengan menggantikan nilai m
kembali ke persamaan bersama dengan salah satu poin (P, Q) yang kita ketahui:
5 = 3*2 + cc = -1
Sehingga, fungsi penawaran untuk kasus ini dapat ditulis sebagai:
Q = 3P - 1
Artinya, untuk setiap kenaikan harga sebesar RP1,00, jumlah barang yang ditawarkan akan naik sebanyak 3 unit. Dan, jika harga barang adalah nol, produsen akan menawarkan satu unit barang lebih sedikit.
Secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa fungsi penawaran cenderung meningkat seiring dengan peningkatan harga, yang sesuai dengan teori ekonomi klasik.