Tutup
Artikel

Air di Permukaan Bumi Apabila Terkena Panas Matahari Akan Berubah Menjadi

×

Air di Permukaan Bumi Apabila Terkena Panas Matahari Akan Berubah Menjadi

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Setiap hari, miliaran liter air menguap dari permukaan Bumi karena panas matahari, menghasilkan siklus alami yang dikenal sebagai siklus hidrologi. Di bawah ini akan dijelaskan secara mendalam tentang tahapan siklus hidrologi dan bagaimana energi dari matahari mengubah air di permukaan Bumi.

Proses Evaporasi

Evaporasi adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi gas atau uap air. Saat energi panas dari matahari menyinari permukaan Bumi, molekul air di permukaan mendapatkan energi kinetik yang membuatnya bergerak lebih cepat. Ketika energi kinetik cukup tinggi, molekul air tersebut akan melarikan diri dari ikatan antar molekul dan berubah menjadi uap air.

Iklan
Baca Juga :   Apabila Kamu Menaruh Silet di Atas Permukaan Air Dalam Mangkuk, Silet Akan Menunjukkan Arah: Mitos atau Fakta?

Dalam kondisi cuaca yang lembab dan panas, seperti di daerah tropis, jumlah air yang menguap meningkat secara signifikan. Proses ini berlangsung di berbagai sumber air, seperti lautan, danau, sungai, dan tanah.

Proses Kondensasi

Setelah air menguap menjadi uap air, ia akan naik ke atmosfer. Ketika uap air mencapai ketinggian yang lebih tinggi, suhunya akan turun karena adanya udara yang lebih dingin. Ketika udara tersebut mendingin, uap air akan berubah kembali menjadi air dalam bentuk mikroskopis, seperti tetes-tetes kecil atau kristal es, yang dikenal sebagai kondensasi.

Baca Juga :   Understanding the Concept of Merdeka Belajar – Kampus Merdeka: Nadiem Makarim’s Vision for the Future of Indonesian Education System

Proses ini pada akhirnya akan membentuk awan berisi tetesan air atau kristal es. Awan berperan penting dalam membantu mendinginkan suhu permukaan Bumi. Selain itu, awan juga menampung dan mengedarkan air yang akan turun kembali ke bumi.

Proses Presipitasi

Ketika tetes-tetes air atau kristal es dalam awan berkumpul dan semakin padat, mereka akan mulai jatuh dari awan. Proses ini disebut presipitasi. Presipitasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti hujan, salju, hujan es, atau gerimis.

Baca Juga :   Mengapa Energi Terbarukan Seperti Pemanfaatan Sel Surya Cocok Dikembangkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur?

Dalam beberapa kasus, presipitasi dapat menjadi sangat intens, menyebabkan banjir atau longsor. Nilai positif dari presipitasi adalah air yang jatuh ke permukaan Bumi membantu dalam mengisi kembali sumber-sumber air penting, seperti air tanah, waduk, danau, dan sungai.

Proses Infiltrasi dan Runoff

Setelah air mencapai permukaan Bumi, proses infiltrasi dan runoff akan terjadi. Infiltrasi adalah proses di mana air meresap ke bawah permukaan Bumi menjadi air tanah. Air tanah sangat penting dalam menyediakan air untuk tanaman dan sebagai sumber air bersih bagi manusia dan hewan.

Baca Juga :   File Berikut yang Secara Otomatis Akan di Upload oleh Gmail ke Google Drive Sebelum Dikirim

Sementara itu, runoff terjadi saat air tidak dapat meresap ke tanah dan mengalir melalui permukaan tanah. Runoff berkontribusi pada aliran air ke sungai, danau, dan lautan. Kedua proses ini akan membawa air kembali ke air dan memulai siklus ini dari awal lagi.

Kesimpulan

Dalam peredarannya, matahari berperan penting dalam mengubah air di permukaan bumi. Dari proses evaporasi, kondensasi, hingga presipitasi, matahari memberikan energi yang diperlukan bagi air untuk melakukan siklus hidrologi ini. Siklus hidrologi ini adalah suatu mekanisme alami yang penting bagi kelangsungan hidup ekosistem dan kehidupan di muka bumi.

Baca Juga :   Sebuah Benda Kubus Memiliki Sisi 5 cm dan Massa 100 gram, Massa Jenis dari Kubus Tersebut Adalah?