Novel “Student Hidjo” adalah sebuah novel yang telah meninggalkan jejak dalam dunia sastra Indonesia. Namun, terbitan terbaru novel ini telah menerima beberapa kritik. Dalam review ini, kita akan mengulas secara rinci kritik tersebut.
Gaya Penulisan dan Narasi
Salah satu bagian yang membedakan terbitan terbaru ini dengan dari sebelumnya adalah perubahan gaya penulisan dan narasi. Beberapa orang merasa bahwa penulis telah kehilangan sentuhan pribadinya, yang pada gilirannya membuat novel ini kurang menarik. Meskipun perubahan ini mungkin dilakukan dengan tujuan untuk mengikuti tren baru dalam sastra, namun kurangnya sentuhan pribadi itu menjadi hal pertama yang menarik kritik.
Pengembangan Karakter
Kritik utama lainnya yang dibuat terhadap “Student Hidjo” terbitan terbaru adalah tentang pengembangan karakter. Dalam terbitan sebelumnya, pembaca dapat merasakan emosi mendalam dari karakter-karakter, sementara dalam terbitan terbaru, karakter-karakter tersebut tampaknya lebih lemah dan tidak sepenuhnya berkembang.
Plot dan Struktur Cerita
Plot dan struktur cerita juga mendapat kritik. Beberapa pembaca merasa bahwa plot tidak tersusun dengan baik dan ceritanya berjalan terlalu cepat. Alur cerita yang tidak konsisten ini menyebabkan beberapa bagian cerita tampak dipaksakan dan tidak alami.
Perubahan Tema
Terakhir adalah perubahan tema. Banyak pembaca menunjukkan kekecewaan mereka terhadap pengelompokan subjek dan tema baru yang berbeda dari versi sebelumnya. Fokus utama versi sebelumnya adalah pada humanisme, tetapi tampaknya terbitan terbaru lebih berfokus pada politik dan sosial.
Penutup
Meskipun novel “Student Hidjo” terbitan terbaru ini mendapat beberapa kritik, namun bukan berarti tidak ada hal positif yang bisa ditemukan. Beberapa pembaca justru menunjukkan apresiasi mereka terhadap usaha penulis dalam mengikuti tren sastra terbaru. Hanya saja, mungkin penulis perlu untuk lebih mempertimbangkan feedback dari pembaca dalam membuat karya-karya berikutnya untuk terus meningkatkan kualitasnya.