Tutup
News

Apabila Ada Orang yang Mengatakan “Saya Nanti Saja”, Bagaimana?

×

Apabila Ada Orang yang Mengatakan “Saya Nanti Saja”, Bagaimana?

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Definisi suatu atau keseriusan seseorang dalam melakukan tugas atau bahkan dalam menjaga komitmen dapat dipertanyakan ketika mereka secara rutin menjawab dengan frasa, “Saya nanti saja”. Ungkapan ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi sangat penting untuk memahami implikasinya serta bagaimana cara menjawabnya.

Mengerti Azas Penundaan

Pertama, penting untuk memahami bahwa mengatakan “saya nanti saja” seringkali berarti individu tersebut sedang mengalami apa yang disebut prokrastinasi atau penundaan. Ini adalah konsep yang dianalisis dalam banyak studi psikologi dan dapat menjadi gejala masalah yang lebih serius seperti stres, kecemasan, atau bahkan depresi. Prokrastinasi juga bisa jadi tanda dari kurangnya motivasi atau disorganisasi.

Iklan
Baca Juga :   Sudah Hampir Sebelas Bulan Masalah Lumpur Panas Terjadi di Porong, Sidoarjo yang Persoalannya Memang Tidak Sederhana. Persoalannya Bahkan Sangat Berat, Karena Terkait Dengan Fenomena Alam yang Tidak Mudah Untuk Bisa Diterjemahkan oleh Logika Bahasa. Penggalan Teks Editorial Di Atas Berisi…

Dampak dari “Saya Nanti Saja”

Ketika seseorang terus-menerus menjawab dengan “saya nanti saja”, hal ini bisa membawa konsekuensi. Selain kemungkinan tambahan tekanan pada orang lain dalam tim atau hubungan pribadi, ini juga dapat menghasilkan penurunan produktivitas. Dalam jangka panjang, sikap ini dapat merusak reputasi individu tersebut sebagai seseorang yang dapat diandalkan.

Baca Juga :   Sikap yang Tepat dalam Menghadapi Globalisasi agar Mampu Bersaing: Konsumtif, Individualis, Menutup Diri, atau Kompetitif?

Bagaimana Cara Menangani Situasi Ini?

Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk merespon seseorang yang sering mengatakan “saya nanti saja”:

  1. Komunikasikan Kebutuhan Anda: Mungkin mereka tidak sadar bahwa sikap mereka menimbulkan masalah. Sebagai orang terdekat, penting untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan ekspektasi Anda.
  2. Bantu Mereka Mengatur Tujuan: Kadang-kadang, orang menunda karena mereka merasa kewalahan. Membantu mereka merencanakan tugas mereka dan menetapkan prioritas bisa sangat membantu.
  3. Beri Dukungan Emosional: Seperti telah disebutkan, prokrastinasi bisa menjadi tanda stres atau masalah emosional lainnya. Dorong mereka untuk berbicara tentang apa yang mereka alami dan tawarkan dukungan.
Baca Juga :   Ramai-Ramai Guru Besar Kritik Keras Anwar Usman Soal Putusan Cawapres

Frasa “saya nanti saja” mungkin tampak tidak berarti, tetapi konsekuensinya bisa jauh lebih rumit. Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, Anda dapat membantu mengubah mentalitas ini dan berkontribusi pada yang lebih produktif dan harmonis.