Setelah berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin, kekuasaan atas agama Islam diteruskan oleh dinasti Umayyah. Dinasti ini memerintah dari tahun 41 hingga 132 H. Nama “Bani Umayyah” berasal dari Umayah Ibnu Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, yang merupakan nenek moyang keluarga tersebut. Sebagai sebuah dinasti, Bani Umayyah dipimpin oleh sejumlah khalifah, dan salah satunya berhasil membawa dinasti ini mencapai puncak kejayaan. Oleh karena itu, dinasti Umayyah tetap dikenang dalam sejarah Islam hingga saat ini.
Asal Nama Bani Umayyah
Menurut Ahmad Sugiri dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam Periode Klasik (2021), asal nama Bani Umayyah berasal dari Umayah Ibnu Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, seorang pemimpin kabilah Quraisy pada masa Jahiliyah. Umayah dikenal sebagai sosok yang sering bersaing dengan pamannya, Hisyam ibnu Abi Manaf, dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam memperebutkan kepemimpinan dan kehormatan di kalangan bangsanya.
Sebagai keturunan bangsawan, Umayah memiliki unsur-unsur yang sangat diperlukan untuk meraih kekuasaan di masa Jahiliyah, yakni keturunan terhormat, kekayaan yang melimpah, dan sepuluh orang putra yang dihormati dalam masyarakat. Ketiga faktor ini memberi jaminan bagi siapa pun yang memilikinya untuk meraih kehormatan dan kekuasaan dalam komunitasnya.
Namun, ketika Islam mulai berkembang di Makkah, Umayah merasa khawatir dengan pengaruh yang semakin besar itu terhadap kekuasaannya. Ia menjadi musuh besar Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya, serta terlibat dalam berbagai konspirasi untuk menghentikan penyebaran Islam. Meski demikian, setelah penaklukan Makkah pada tahun 630 M, Umayah akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Ia kemudian menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal, dan berperan sebagai pahlawan dalam Pertempuran Hunain.
Penguasa Bani Umayyah
Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam oleh Ahmadin (2020), berikut adalah daftar para penguasa dari Dinasti Umayyah yang memerintah selama periode 41 hingga 132 H:
- Mu’awiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
- Yazid bin Mu’awiyah (60-64 H / 680-683 M)
- Mu’awiyah bin Yazid (64-64 H / 683-684 M)
- Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
- Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
- Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
- Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)
- Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)
- Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)
- Hasim bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
- Al-Walid bin Yazid (125-126 H / 743-744 M)
- Yazid bin Walid bin Malik (126 H / 743 M)
- Ibrahim bin Walid (126-127 H / 744-744 M)
- Marwan bin Muhammad (127-132 H / 744-750 M)
Masa pemerintahan dinasti Umayyah diwarnai oleh pergantian khalifah yang cepat dan dinamika politik yang signifikan, yang mencerminkan perubahan besar dalam sejarah kekhalifahan Islam pada periode tersebut.