Iman yang ditunjukkan oleh seorang Muslim tidak hanya merupakan pengetahuan konseptual atau teoritis, melainkan juga merupakan keterikatan hati dan pengakuan tanpa ragu-ragu terhadap ajaran fundamental Islam. Di dalam agama Islam, ada 6 rukun iman, atau pilar kepercayaan, yang harus diyakini dan diterima oleh setiap Muslim. Keenam rukun ini adalah:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat
- Iman kepada kitab-kitab-Nya
- Iman kepada rasul-rasul
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada takdir, baik maupun buruk
Jadi, bagaimana jika seorang Muslim mengaku beriman tetapi tidak mempercayai salah satu dari 6 rukun iman?
Pengertian Iman dalam Islam
Dalam Islam, iman diartikan sebagai penerimaan sepenuhnya terhadap segala ajaran dan aturan yang diturunkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Iman harus berlaku dalam aksi dan kondisi hati, bukan hanya pengetahuan teoritis atau pengakuan lisan.
Implikasi Tidak Percaya Salah Satu Rukun Iman
Di dalam doktrin Islam, setiap Muslim diharapkan untuk percaya dan menerima semua enam rukun iman. Dalam hal ini, bila seseorang tidak mempercayai salah satu rukun ini, berarti ia menolak ajaran fundamental agama ini, yang oleh hukum syariah dapat dianggap menyesatkan.
Seorang Muslim yang tidak percaya pada salah satu rukun iman mungkin menemui berbagai tantangan, termasuk:
- Penyimpangan Iman: Dalam konteks agama Islam, beriman adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Tidak mencakup salah satu rukun berarti Iman tersebut tidak sempurna.
- Kehilangan Kedamaian dan Sekuriti Rohani: Dalam Islam, rukun iman berfungsi sebagai petunjuk hidup yang memberikan kedamaian dan sekuriti rohani bagi pemeluknya. Oleh karena itu, tidak percaya pada satu atau lebih dari rukun iman dapat mempengaruhi kedamaian dan sekuriti rohani individu tersebut.
- Tantangan dalam Berinteraksi dengan Komunitas Muslim: Bila seorang Muslim publik mengakui tidak percaya pada salah satu rukun iman, mereka mungkin merasa terisolasi atau dijauhi oleh komunitas Muslim lainnya.
Kesimpulan
Iman dalam konteks Islam adalah paket lengkap yang tidak bisa dipisahkan. Dalam perspektif Islam, jika seorang Muslim mengaku beriman tetapi meragukan atau menolak salah satu rukun iman, ini dianggap sebagai tanda ketidaksempurnaan iman mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan menerima seluruh rukun iman, baik secara teori maupun praktek, untuk memastikan kedamaian, ketenangan, dan keharmonisan dalam hidup mereka.