Bagaimana Kesimpulan Syekh Amir Shakib Arsalan Terhadap Pertanyaan “Mengapa Umat Islam Mundur Sedangkan Non-Islam Maju?”

Syekh Amir Shakib Arsalan adalah seorang pemikir dan penulis terkenal Lebanon yang muncul sebagai ikon pembaruan dan reformasi intelektual di dunia pada awal abad ke-20. Salah satu pertanyaan penting yang dia jawab dalam karya-karyanya adalah “Mengapa umat Islam mundur sedangkan non-Islam maju?”

Konteks Historis dan Pertanyaan Vital

Sebelum kita dapat memahami jawabannya, penting untuk memahami konteks historis di balik pertanyaan ini. Era ini adalah waktu ketika dunia Barat mengalami kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal , teknologi, dan produksi industri, sedangkan dunia Islam tampaknya tertinggal dalam hal kemajuan dan inovasi.

Baca Juga :   Salah Satu Keuntungan Penggunaan Sumber Energi Alternatif adalah Tidak Mencemari

Pertanyaan “Mengapa umat Islam mundur sedangkan non-Islam maju?” merupakan refleksi dari perbandingan antara kemajuan Barat dan situasi stagnan yang dihadapi oleh dunia Islam saat itu.

Interpretasi Syekh Arsalan

Syekh Arsalan, seorang pemikir pragmatis dan rasional, merenungkan pertanyaan ini dalam berbagai karya tulisnya dan menawarkan interpretasi uniknya.

Menurut Syekh Arsalan, alasan utama di balik keadaan ini adalah hilangnya pokok-pokok dari dan cara berpikir umat Islam. Menurutnya, umat Islam telah berhenti menekuni ilmu-ilmu eksakta dan pengetahuan umum yang menjadi fondasi bagi perkembangan dan kemajuan.

Baca Juga :   Substansi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah Lebih Menekankan Pada Aspek

Selain itu, Arsalan juga berpendapat bahwa umat Islam telah meninggalkan semangat kritis dan inovasi yang semula merupakan ciri khas mereka. Mereka telah menjadi terlalu nyaman dengan status quo dan telah kehilangan keinginan untuk belajar, tumbuh, dan berinovasi.

Kesimpulan

Dengan demikian, Syekh Arsalan berpendapat bahwa kemunduran umat Islam bukanlah hasil dari ajaran Islam itu sendiri, tetapi lebih karena cara umat Islam memahami dan menerapkan ajaran tersebut. Menurutnya, kunci kemajuan terletak dalam yang berorientasi pada dan pembaharuan dalam pemikiran.

Baca Juga :   Sosok Hamka, Bos Travel Umrah yang Tewas Membusuk Dengan Anaknya Dikenal Pendiam dan Tertutup

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah umat Islam harus kembali kepada semangat pembelajaran, penelitian dan inovasi. Mereka perlu mengejar , bukan hanya ilmu , tetapi juga umum, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hanya dengan cara ini, umat Islam dapat bergerak maju dan mencapai kemajuan seperti yang dicapai oleh negara-negara non-Islam.

Baca Juga :   Ketika Melakukan Tolakan Lompat Jauh Gaya Menggantung, Urutan Telapak Kaki yang Mengenai Papan Tumpuan Adalah