Tutup
Artikel

Beberapa Hasil KMB yang Tidak Dapat Direalisasikan oleh Belanda Sesuai dengan Kesepakatan

×

Beberapa Hasil KMB yang Tidak Dapat Direalisasikan oleh Belanda Sesuai dengan Kesepakatan

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949, merupakan suatu forum perundingan antara Indonesia dan Belanda yang membahas mengenai masa depan dan kedudukan Indonesia. Hasil dari KMB ini adalah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Namun, terdapat beberapa hasil KMB yang tidak dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai. Berikut beberapa di antaranya:

Baca Juga :   Rumus Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Pengeluaran

1. Penyerahan Wilayah Irian Barat

Salah satu poin kesepakatan dalam KMB adalah penyerahan wilayah Irian Barat kepada Indonesia. Namun, Belanda tidak memenuhi janji ini dan malah membentuk sebuah negara boneka yang bernama Nieuw Guinea. Hal ini menyulut ketegangan antara Belanda dan Indonesia selama lebih dari satu dekade. Akhirnya, pertikaian wilayah Irian Barat diselesaikan melalui perundingan yang melibatkan PBB pada tahun 1962. Pada tanggal 1 Mei 1963, Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia setelah dipaksakan oleh intervensi PBB.

Iklan
Baca Juga :   Jelaskan Bentuk Adaptasi Paruh Burung Terhadap Makanannya

2. Penyelesaian Masalah Aset dan Utang

KMB seharusnya menyelesaikan masalah aset dan utang antara Indonesia dengan Belanda. Namun, permasalahan ini belum sepenuhnya terselesaikan hingga beberapa tahun setelah pengakuan kedaulatan. Indonesia masih memikul beban utang lama dari masa penjajahan, sementara aset-aset Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia belum sepenuhnya diserahkan. Hal ini menjadi beban bagi pemerintah Indonesia yang baru saja meraih kemerdekaannya.

Baca Juga :   Klaim Pendukung Tumpah Ruah di Acara Senam Bersama, PKS Optimistis Anies-Cak Imin Raih 80 Persen Suara Depok

3. Penyerahan Wilayah Eksklave (Enklave)

Belanda tidak menyerahkan wilayah-wilayah yang diperjanjikan untuk diserahkan kepada Indonesia sesuai dengan kesepakatan KMB. Misalnya di Indonesia bagian barat, wilayah eksklave seperti beberapa daerah Aceh dan Riau yang seharusnya diserahkan kepada Indonesia belum sepenuhnya diserahkan. Masalah ini akhirnya bisa terselesaikan melalui perundingan di masa mendatang.

Baca Juga :   Nama Provinsi dan Nama Pelabuhan dari 1 sampai 34 di Indonesia

4. Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS)

Bentuk negara yang dihasilkan dari KMB adalah Republik Indonesia Serikat (RIS), dimana Belanda masih memiliki pengaruh dalam urusan . Namun, masyarakat Indonesia yang menginginkan bentuk negara kesatuan tidak dapat menerima hal ini. Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1950, Presiden Soekarno mengumumkan kembali bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia dan menggagalkan upaya Belanda untuk mempertahankan pengaruhnya.

Baca Juga :   Maka Disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia Itu Dalam Suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia, Yang Terbentuk Dalam Suatu Susunan Negara Indonesia Yang Berkedaulatan Rakyat Dengan Berdasar kepada….. Ini Menunjukkan Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang Dengan Jelas Dinyatakan Dalam ….………?

Kesimpulannya, meskipun KMB menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, ada beberapa hasil yang tidak bisa direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai. Beberapa di antaranya melibatkan penyerahan wilayah, penyelesaian masalah aset dan utang, dan bentuk negara yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat bangsa Indonesia untuk terus berjuang demi kedaulatan dan keutuhan negara.