Tutup
Artikel

Beberapa Tokoh yang Menyatakan Keberatan dengan Rumusan Sila Pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta

×

Beberapa Tokoh yang Menyatakan Keberatan dengan Rumusan Sila Pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Piagam Jakarta merupakan sebuah rumusan awal Pancasila yang menjadi hasil musyawarah Muktamar Jakarta yang berlangsung pada tanggal 28 Mei sampai dengan tanggal 1 Juni 1945. Dalam Piagam Jakarta, rumusan Sila Pertama Pancasila memiliki tambahan frasa “dengan kewajiban menjalankan syariat bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun, terdapat beberapa tokoh nasional yang menyatakan keberatan atas tambahan frasa tersebut. Berikut ini adalah beberapa tokoh tersebut:

Baca Juga :   Apa Istilah yang Digunakan Untuk Menjaga Pohon yang Telah Ditanam dalam Penghijauan?

Soekarno

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, merupakan salah satu tokoh yang menyatakan keberatan dengan rumusan Sila Pertama Pancasila pada Piagam Jakarta. Menurut Soekarno, penambahan frasa tersebut dapat menimbulkan diskriminasi bagi non-muslim yang juga merupakan bagian dari bagian bangsa Indonesia. Soekarno berpendapat bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus bersifat inklusif dan menjamin keadilan bagi semua warga negara, tanpa memandang dan keyakinannya.

Iklan
Baca Juga :   Memeriksa dan Memutuskan Perkara Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat adalah Tugas dari

Mohammad Hatta

Mohammad Hatta, wakil Presiden pertama Indonesia, juga adalah salah satu tokoh yang menyatakan keberatan dengan penambahan frasa pada Sila Pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta. Ia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan , sehingga penting untuk menjaga kerukunan dan kesatuan. Menurutnya, penambahan frasa tersebut justru dapat jadi sumber perpecahan.

Baca Juga :   Contoh dari Energi Kalor: Kompor Listrik yang Mengeluarkan Panas sebagai Akibat Adanya

Alexander Andries Maramis

Alexander Andries Maramis, tokoh yang juga ditunjuk oleh Soekarno untuk menduduki Panitia Sembilan dalam rangka menggodok naskah Pembukaan , menunjukkan sikap yang sama. Maramis berpendapat rumusan yang ada dalam Piagam Jakarta dapat menjadi pembeda di antara masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman . Hal ini bertentangan dengan tujuan untuk menciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga :   Bagai Seseorang yang Dihadapkan pada Dua Pilihan yang Sangat Sulit untuk Dipilih: Peribahasa

Setiap tokoh ini memainkan peran penting dalam perumusan Pancasila dan mempengaruhi pemikiran kolektif dalam perumusannya. Keberatan mereka pada rumusan Sila Pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta menunjukkan pentingnya kesetaraan dan inklusivitas dalam menjunjung tinggi keberagaman Indonesia. Berkat argumentasi dari tokoh-tokoh ini, kita dapat melihat Pancasila dalam bentuknya yang saat ini, berperan sebagai symbol dan fondasi persatuan dalam keragaman bangsa Indonesia.

Baca Juga :   Sel Telur yang telah Dibabui dan Keluar dari Indung Telur sudah Berbentuk Sebagai Satu Garis dan Pertama yang Terbentuk adalah