Berdasarkan Sabda Rasulullah, Seorang Anak Tidak Akan Pernah Bisa Membalas Jasa Orang Tuanya Kecuali

Sebagai makhluk sosial, setiap individu tumbuh dan berkembang dalam . Dalam penanaman nilai-nilai dan norma-norma sosial, orang tua memiliki peran yang sangat vital. Mereka bekerja tanpa henti untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, baik dalam hal , penghidupan, dan juga moral.

Kontribusi orang tua dalam kehidupan anak-anaknya sangatlah besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. pernah berbicara mengenai hal ini. Dalam sabdanya, Beliau menyebutkan, “seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuanya kecuali…”

Baca Juga :   Apakah Wudhu Batal Jika Anak Perempuan Bersentuhan dengan Ayah Kandung?

Makna Dalam Sabda Rasulullah

Sabda Nabi tersebut menunjukkan besarnya jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Sehingga seorang anak tidak akan mampu membalas semua hal tersebut, meskipun ia telah berusaha dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.

Tentunya, hal ini bukan berarti seorang anak tidak perlu atau tidak diharuskan untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan dan Hadits mengajarkan kepada kita untuk selalu berbakti dan berbuat baik kepada orang tua.

Baca Juga :   Perbandingan Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer

Maka, apa yang dimaksud dengan “seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuanya kecuali…” dalam sabda Rasulullah?

Kecuali Dengan Hal Ini

Menurut pendapat beberapa ulama, apa yang dimaksud dalam sabda tersebut adalah bahwa seorang anak hanya akan mampu membalas jasa dan pengorbanan orang tuanya jika sang orang tua berada dalam keadaan membutuhkan dan anak tersebut adalah satu-satunya yang mampu membantu.

Baca Juga :   Nilai Persatuan dan Kesatuan Termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea

Dengan kata lain, jika suatu hari nanti orang tualah yang berada di posisi lemah dan sangat membutuhkan pertolongan, maka inilah saat anak dapat membalas semua jasa dan pengorbanan orang tuanya selama ini.

Pengorbanan orang tua yang tidak terkira ini sepatutnya direspon dengan sikap filial piety, yakni sikap penghargaan dan penghormatan kepada orang tua. Sikap ini mencakup berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, serta membantu mereka ketika membutuhkan.

Baca Juga :   Suatu Paham Demokrasi yang Bersumber pada Kepribadian dan Falsafah Hidup Bangsa Indonesia yang Digali dari Kepribadian Bangsa Indonesia Sendiri yaitu Pancasila

Maka dari itulah, sebagai anak, kita dituntut untuk selalu mendahulukan kepentingan orang tua, saling menyayangi, dan membantu dalam setiap kesulitan yang mereka hadapi. Ini adalah bagian dari cara kita menunjukkan penghargaan dan terima kasih atas semua pengorbanan yang sudah mereka berikan kepada kita.

Jadi, jawabannya apa? Dalam sabda Rasulullah tersebut, yang dimaksud adalah bahwa seorang anak hanya mampu membalas jasa orang tuanya jika orang tua tersebut dalam keadaan membutuhkan dan anak tersebut adalah satu-satunya yang mampu membantu.

Baca Juga :   Gerobak Pengangkut Pasir Termasuk Pesawat Sederhana Jenis Apa?