Tutup
News

Berdasarkan SKKNI No. 303 Tahun 2016, Skema Penyuluh Antikorupsi Terbagi Kedalam 4 Skema, Yaitu…

×

Berdasarkan SKKNI No. 303 Tahun 2016, Skema Penyuluh Antikorupsi Terbagi Kedalam 4 Skema, Yaitu…

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 303 Tahun 2016 telah merumuskan empat skema kompetensi yaitu, pada bidang penyuluhan anti-korupsi. Dalam upaya mewujudkan Indonesia tanpa korupsi, berbagai lembaga, baik pemerintah dan swasta, meluncurkan berbagai inisiatif. Salah satunya adalah pembentukan skema penyuluhan anti-korupsi berbasis SKKNI.

Berikut ini adalah empat skema penyuluhan anti-korupsi seperti yang ditetapkan dalam SKKNI:

Iklan
Baca Juga :   Pada Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, Meskipun Secara Normatif Kedaulatan Rakyat Dilaksanakan Sepenuhnya Oleh MPR, Tetapi Kenyataannya Kekuasaan Sepenuhnya Berada di Tangan

1. Skema Penyuluhan Anti-Korupsi untuk Orang Dewasa

Skema ini melibatkan penyampaian dan anti-korupsi yang ditargetkan kepada orang dewasa dalam berbagai pengaturan, baik itu di tempat kerja, di komunitas, atau dalam setting individu.

2. Skema Penyuluhan Anti-Korupsi untuk Anak dan Remaja

Skema ini dirancang khusus untuk menyampaikan anti-korupsi kepada anak-anak dan remaja. Tujuan dari skema ini adalah untuk memupuk nilai-nilai keterbukaan, , dan integritas sejak dini, sebagai pencegahan dini terhadap praktik korupsi di masa depan.

Baca Juga :   Lembaga Negara yang Berwenang untuk Menguji Sebuah Peraturan di Bawah Undang-Undang Apakah Peraturan Tersebut Bertentangan Dengan UUD 1945 Adalah

3. Skema Penyuluhan Anti-Korupsi bagi Pekerja dan Profesional

Skema ini ditujukan kepada mereka yang bertugas dalam bidang tertentu, misalnya pekerja di sektor publik dan swasta, serta profesional lainnya seperti pengacara, akuntan, dan dokter. Skema ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip anti-korupsi dalam pekerjaan mereka.

Baca Juga :   Kemampuan Seseorang dalam Menggunakan Ototnya untuk Berkontraksi Secara Terus-Menerus dalam Waktu yang Relatif Lama dengan Beban Tertentu Disebut…

4. Skema Penyuluhan Anti-Korupsi bagi Pengambil Keputusan

Skema ini dikhususkan untuk penyuluhan anti-korupsi bagi para pengambil keputusan, seperti eksekutif perusahaan, pejabat publik, dan pemimpin lainnya. Fokusnya adalah pada pentingnya pemahaman dan penerapan prinsip anti-korupsi dalam pembuatan keputusan, baik di tingkat maupun di tingkat kebijakan publik.

Empat skema ini menunjukkan peran penting dan penyuluhan dalam mencegah dan melawan korupsi. Melalui implementasi skema-skema ini, diharapkan dapat menuju Indonesia yang lebih baik dan bebas dari korupsi.

Baca Juga :   Negara Yang Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik di Asia Tenggara dan Mampu Menciptakan SDM Unggulan Adalah