Desain grafis adalah seni, profesion, dan akademik bidang desain visual yang ditemukan di tengah-tengah 20-an selama Abad XX. Itu melibatkan proses visual yang digunakan untuk berkomunikasi ide, pesan, atau konsep ke audiens melalui tata letak dan visualisasi informasi. Istilah “desain grafis” pertama kali dipakai oleh penulis Amerika, William Addison Dwiggins pada tahun 1922.
Dalam dunia modern ini, sejumlah variabel dan elemen penting saat berbicara tentang desain grafis, dan salah satunya adalah konsep Besaran dan Arah (Magnitude dan Direction).
Magnitude dalam Desain Grafis
Konsep magnitude atau besaran dalam desain grafis biasanya merujuk pada ukuran visual atau skala elemen dalam suatu rancangan. Magnitude dapat berfungsi sebagai sarana untuk menarik perhatian, memberikan penekanan, atau bahkan untuk menyusun hirarki visual. Ada keseimbangan yang harus dicapai antara magnitude elemen-elemen untuk mencapai desain yang harmonis dan berkesan.
Misalnya, jika pembuat desain ingin menekankan judul atau informasi penting, mereka dapat menonjolkannya menggunakan magnitude – dengan membuatnya lebih besar daripada elemen desain lainnya. Ini juga berlaku untuk elemen desain seperti citra, ikon, teks, dan warna.
Direction dalam Desain Grafis
Sementara itu, direction atau arah, berfungsi untuk memberikan petunjuk visual bagi pengguna tentang bagaimana mereka harus menavigasi atau membaca konten. Direction dapat dinotasikan melalui elemen seperti garis, bentuk, warna dan pergerakan. Penggunaan arah yang efektif dalam desain grafis dapat membantu memandu mata penonton melalui informasi penting dan membantu penonton dalam menginterpretasikan pesan.
Direction atau arah juga bisa dipahami sebagai alur mata yang dibuat oleh elemen-elemen di dalam desain. Misalnya, sebuah desain poster dengan arah dari kiri ke kanan dengan menampilkan gambar produk di sebelah kiri dan teks penjelasan di sebelah kanan.
Menyatukan Besaran dan Arah dalam Desain
Pada desain grafis, magnitude dan direction seringkali berjalan bersama. Dengan menggabungkan magnitude dan direction yang efektif, desainer grafis dapat memandu penonton melalui elemen-elemen penting, membuat penekanan pada informasi tertentu, dan menciptakan alur visual yang memfasilitasi pemahaman pesan yang disampaikan.
Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip Besaran dan Arah ini, seorang desainer grafis dapat menghasilkan desain yang tegas, seimbang, dan mengomunikasikan pesan dengan efektif kepada audiensnya.