Tutup
Artikel

Dalam Sebuah Rapat Umum Antipangkalan Militer Asing, Presiden Soekarno Menyatakan Bahwa Indonesia Keluar Dari PBB Pada Tanggal

×

Dalam Sebuah Rapat Umum Antipangkalan Militer Asing, Presiden Soekarno Menyatakan Bahwa Indonesia Keluar Dari PBB Pada Tanggal

Sebarkan artikel ini
Domain Java (1)
Domain Java (1)

Pada masa konfrontasi ekonomi dan politik yang krusial, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, membuat keputusan bersejarah. Pada saat sebuah rapat umum antipangkalan militer asing, beliau menyatakan bahwa Indonesia akan keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keputusan ini bukanlah tanpa latar belakang, dan tentunya membawa dampak yang signifikan bagi Indonesia dan hubungannya dengan dunia internasional.

Baca Juga :   Kantor Unit Pusat Kearsipan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Konteks dan Latar Belakang

Konflik-konflik regional dan konfrontasi politik yang tajam pada era 1960-an menempatkan Indonesia dalam situasi yang ambiguitas dalam arena internasional. Soekarno, sebagai pemimpin pada saat itu, merasa perlu mengambil sikap yang tegas terhadap situasi ini. Dalam rapat umum tersebut, dia menyatakan keberatan Indonesia terhadapCampur tangan negara asing dalam urusan domestik lewat pangkalan militer.

Iklan
Baca Juga :   Kegiatan yang Ditujukan untuk Memperkenalkan Fungsi dan Keunggulan dari Sebuah Produk adalah

Selama eranya, Soekarno senantiasa mengedepankan kebijakan non-blok dan menentang neokolonialisme serta imperialisme baru. Pandangan ini berujung pada penarikan diri Indonesia dari PBB, yang pada saat itu didominasi oleh kekuatan-kekuatan besar dari blok barat dan timur.

Pernyataan Soekarno dan Dampaknya

Pada tanggal yang tidak disebutkan dalam pertanyaan, Soekarno mengumumkan penarikan diri Indonesia dari PBB. Peristiwa ini mengejutkan dunia internasional dan mengundang beragam respon.

Baca Juga :   Rusaknya Dinding Alveolus Sehingga Mengakibatkan Penurunan Penyerapan Oksigen Disebut

Keputusan ini tentunya membawa konsekuensi bagi Indonesia. Sebagai negara anggota PBB, penarikan diri dari tersebut berarti kehilangan banyak manfaat dan fasilitas yang diberikan PBB. Selain itu, Indonesia menjadi negara pertama yang melakukan tindakan seperti ini.

Menuju Reintegrasi

Penarikan diri Indonesia dari PBB tidak berlangsung lama. Setelah Soekarno digantikan oleh Soeharto dalam transisi kekuasaan, langkah-langkah diambil untuk membawa Indonesia kembali ke PBB. Pada tahun 1966, Indonesia resmi kembali menjadi anggota PBB dan mendapatkan manfaat dan dukungan dari ini.

Baca Juga :   Panjang Sepotong Kayu adalah 2 Meter: Berikut yang Merupakan Besaran dari Pernyataan Tersebut

Keputusan bersejarah yang dilakukan Soekarno ini menjadi catatan penting dalam sejarah diplomasi Indonesia. Meskipun kontroversial, langkah tersebut tetap menunjukkan komitmen Indonesia untuk mempertahankan kedaulatannya dan menolak campur tangan asing. Buktinya, meski sempat meninggalkan PBB, Indonesia kemudian mampu kembali berpartisipasi dan aktif dalam ini dan dalam berbagai forum internasional lainnya.

Baca Juga :   Kerjasama Apa yang Dilakukan Indonesia untuk Mengenalkan Batik ke Dunia Internasional?