Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan perpindahan elektron antara dua spesies kimia. Reaksi ini disebut redoks karena satu spesies direduksi (menerima elektron) dan spesies lainnya dioksidasi (kehilangan elektron). Konsep ini sangat penting dalam berbagai aplikasi kimia, termasuk reaksi pada baterai, proses korosi, dan beberapa reaksi dalam biologi.
Untuk menentukan apakah suatu reaksi adalah reaksi redoks atau bukan, perlu ditentukan apa yang terjadi pada bilangan oksidasi atom dalam reaksi tersebut. Jika bilangan oksidasi berubah, maka reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.
Untuk membantu pemahaman lebih lanjut, mari kita pertimbangkan beberapa contoh.
Contoh Reaksi Redoks
Berikut adalah contoh reaksi redoks:
2 Mg (s) + O2 (g) -> 2 MgO (s)
Dalam reaksi ini, magnesium menjadi magnesium oksida. Magnesium (sebagai pemberi elektron) dioksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +2, dan oksigen (sebagai penerima elektron) direduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -2.
Contoh lain adalah:
2 H2 (g) + O2 (g) -> 2 H2O (l)
Dalam reaksi ini, molekul dihidrogen dioksidasi menjadi air, dan molekul oksigen direduksi juga menjadi air. Bilangan oksidasi hidrogen berubah dari 0 menjadi +1, dan bilangan oksidasi oksigen berubah dari 0 menjadi -2.
Penutup
Pada akhirnya, yang perlu diingat adalah bahwa reaksi redoks melibatkan perpindahan elektron antara dua spesies kimia. Jika ada perubahan dalam bilangan oksidasi atom dalam reaksi, maka reaksi tersebut merupakan reaksi redoks. Sebaliknya, jika tidak ada perubahan dalam bilangan oksidasi, maka reaksi tersebut bukan reaksi redoks. Mengenali reaksi redoks adalah bagian penting dari pemahaman kimia dan aplikasinya di berbagai bidang.
